Jumat, 25 April 2014

ARTIKEL ROHANI YOHANES 2:1-11

     “TIGA HAL YANG MENGUBAH WAKTUNYA TUHAN “


Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada disitu; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau daripadaku ibu? Saatku belum tiba.”  Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu (YOH 2:1-5).      Kisah diatas terjadi pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya di undang pada suatu pesta perkawinan di Kana. Ketika itu mempelai kehabisan angur dan apabila itu diketahui undangan, tentunya akan menjadi hal yang sangat memalukan.  Maria ibu Yesus adalah seorang yang penuh kasih dan sangat lembut hatinya. Ia tidak ingin hal itu dialami oleh kedua mempelai. Maria bisa merasakan, jika hal itu terjadi pastilah rumah tangga yang baru dibentuk itu tidak akan pernah bahagia karena sepanjang hayat akan menjadi bahan tertawaan, hinaan dan cercaan. Oleh sebab itu ia berkata kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur.” Namun Yesus menjawab: “Saatku belum tiba.” Yesus adalah Tuhan yang tentunya tidak pernah berbohong dan berdusta dalam kata-kata. Jika dikatakan saatku belum tiba, pastilah benar bahwa saat Tuhan belum tiba. Jadi artinya semua ada waktunya. Benarlah apa yang tertulis di (PKH 3:1) “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun dibawah kolong langit ini ada waktunya”.      Oleh sebab itu sdr, jangan terlalu memaksakan diri untuk memperoleh sesuatu, sebab segala sesuatu ada waktunya. Tuhan punya waktu sendiri untuk bertindak, dan Tuhan tahu waktu terbaik buat menjawab doa kita. Tetapi jangan lupa bahwa Tuhan adalah Allah yang maha kuasa yang empunya segalanya termasuk sang empunya waktu. Tuhan dapat mengubah waktu menurut kehendak-Nya. Namun tidak dengan begitu saja Tuhan mengubah waktunya. Ada tiga hal yang dapat mengubah waktunya Tuhan:

1). KASIH
Yesus dan Maria ibunya sangat mengasihi kedua mempelai. Yesus dan ibunya tidak ingin kedua mempelai dipermalukan. Oleh sebab itu Yesus mengubah waktunya karena rasa kasih yang besar itu. Semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang membuat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya (MAZ 25:3). Mulailah Yunus masuk kedalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru; “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggang balikkan” Namun Tuhan membatalkan keputusan-Nya karena Niniwe bertobat. Itu dapat kita lihat pada ayat berikut ini:  Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada Raja kota Niniwe, turunlah Ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya  kain kabung lalu duduklah Ia di abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah mereka masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat  dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa”  Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka dan IA pun tidak jadi melakukannya (YUN 3:5-10). Pertobatan membuat Tuhan berbelas kasihan sehingga membatalkan keputusannya.

2). KETAATAN
Ketaatan membuat Tuhan Yesus bekerja walaupun belum waktunya. Tuhan Yesus mengubah air menjadi angur karena ada orang-orang yang taat, mereka adalah para pelayan yang menyiapkan air dan tempayan. Kita perhatikan ayat berikut:
Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu. Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu dengan air” Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Para pelayan tsb tanpa bertanya-tanya langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus dan ibunya. Ketaatan para pelayan berbuah manis, Tuhan Yesus berkenan mengubah air menjadi anggur, padahal saat itu belum waktunya bagi DIA untuk mengadakan mujizat. Maria adalah gambaran dari para penatua (gembala) dan Yesus adalah gambaran Allah kita. Oleh sebab itu sdrku agar mujizat terjadi, jadilah jemaat yang yang taat, dengar-dengaran kepada suara Gembala. Jangan memberontak seperti Miryam dan Harun. Kemudian lakukan Firman Tuhan tepat seperti yang diperintahkan, tidak menambahi atau mengurangi .

3). UNDANG YESUS UNTUK HADIR DALAM HIDUP KITA
Kehadiran Yesus membawa berkat buat kedua mempelai dari kota Kana. Suasana pesta yang meriah terhindar dari petaka yang yang memalukan. Oleh sebab itu undang Yesus hadir dalam hidup kita. Berikan ruang hati kita semuanya untuk Yesus tinggal didalamnya. Banyak orang yang tidak mengundang Yesus dalam hidupnya. Mereka lebih memilih mengundang paranormal, perdukunan dan okultisme. Akibatnya mereka hidup dalam kutuk. Maka dari itu, undanglah Yesus untuk berdiam dalam hidup kita, maka kita terhindar dari kutuk yang membawa kita kepada malapetaka dan bencana



Disadur dari Artikel Kristen



0 komentar:

Posting Komentar