MENGALAHKAN HUKUM DOSA
Pertanyaan Renungan:
1.
Apakah yang terjadi di dalam diri
Paulus mengenai perbuatan-perbuatannya? (ayat 19)
2.
Siapakah sebenarnya yang berbuat dosa
di dalam diri Paulus? (ayat 20)
3.
Hukum (prinsip) apakah yang didapati
oleh Paulus berlaku dalam dirinya? (ayat 21-23)
4.
Apakah seruan-seruan yang diungkapkan
Paulus tentang keadaannya? (ayat 24). Apakah jalan keluarnya? (ayat 25)
Pengajaran:
Walaupun
Paulus telah mengalami kelahiran baru seperti tertulis di Roma pasal 5 dan 6,
tetapi di pasal 7, Paulus menjelaskan pergumulannya yang berat ketika melawan
dosa. Walaupun “aku” (roh paulus) berkehendak untuk berbuat baik, tetapi
akhirnya justru yang jahatlah yang tidak dikehendaki oleh si “aku” (roh Paulus)
yang dilakukan. Kalau begitu, siapakah yang menjadi pelaku dosa?. Paulus menjelaskan dalam ayat 20 bahwa
ternyata bukan si “aku” (roh Paulus) yang sudah lahir baru yang melakukan dosa,
tetapi si dosa yang berdiam di dalam dirinya. Lalu mengapa orang percaya yang
sudah lahir baru masih dapat dikuasai oleh dosa? Disinilah kita perlu mengerti.
Memang begitu kita percaya kepada Kristus, kita otomatis langsung bebas dari
hukuman dosa. Kematian Kristus menghapus semua hukuman dosa. Tetapi karena
tubuh kita masih belum dimuliakan, maka tubuh kita masih dapat dimanfaatkan
oleh hukum dosa. Maklum, tubuh kita masih lemah. Untuk itu, terus tinggal
didalam Yesus, coram
deo
selalu dengan DIA (hidup di dalam hadirat-Nya / terus berdialog dengan Bapa
setiap saat) dan izinkan Roh-Nya membantu kita untuk melawan hukum dosa
0 komentar:
Posting Komentar