Selasa, 30 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI SELASA 30 SEPTEMBER 2014 AMSAL 6:6-11

 
  CERDAS FINASIAL

Pertanyaan Renungan:

1. Buat para pemalas, Amsal Salomo mengajar agar belajar kepada siapa? (@ 6)

2. Kebenaran apa yang saudara tangkap setelah membaca ayat tsb diatas secara
keseluruhan?

Pengajaran:

Saya melihat beberapa atlit Indonesia yang namanya pernah mengharumkan bangsa
ini hidup terlunta-lunta. Siapa yang tidak kenal Ellyas Pical. Petinju Indonesia yang
menjadi juara dunia. Namun setelah ia pensiun, namanya tidak lagi dibicarakan.
Baru setelah itu kita mendengar bahwa legenda petinju itu menjadi satpam di
sebuah discotik. Tak hanya atlet nasional, kitapun pernah mendengar nama-nama
hebat seperti Mike Tyson, Evander Holyfiled, Paul Gascoigne (bintang sepakbola
Inggris tahun 90-an), Scottie Pipen (bintang basket NBA) yang setelah pensiun
bukannya menikmati kekayaan yang dikumpulkannya, tapi justru terbelit utang
dalam jumlah banyak. Mereka pintar mengumpulkan uang, tapi tidak pintar
mengelola. Saat jaya, mereka menghambur-hamburkan uangnya begitu rupa. Pada
saat pensiun, mereka tidak punya apa-apa lagi. Itu terjadi karena tidak punya
kecerdasan finansial. Sebaliknya, berapa atlet lain sadar bahwa kejayaan mereka
ada batasnya, sebab itu mereka kumpulkan uang dan menginvestasikannya untuk
masa depan mereka. Selepas mereka pensiun, mereka memiliki bisnis yang mapan.
Sebagai orang percaya, jelas kita harus punya kecerdasan finasial. Itulah kunci hidup
yang diberkati Tuhan. Firman Tuhan sebenarnya secara gamblang mengajarkan
kepada kita prinsip kecerdasan finansial yaitu di dalam Amsal 6:8 tentang semut
yang menyediakan rotinya di musim panas dan mengumpulkan makanannya pada
waktu panen. Semut itu punya kecerdasan finansial. Mereka tidak menghamburkan
makanannya pada waktu panen, tetapi mengumpulkannya. Mengapa? Karena ada
saatnya mereka tidak bisa mencari makanan lagi dan harus bertahan dengan
makanan yang mereka kumpulkan. Jika semut saja tahu bagaimana mengumpulkan
dan menyimpan, bagaimana mungkin kita sebagai anak Tuhan tidak tahu kebenaran
ini? Jadilah bijak dan jadilah cerdas dalam mengelola setiap berkat yang Tuhan
percayakan kepada kita.

0 komentar:

Posting Komentar