SHALLOM GIHON COMMUNITY
Sebagai
umat Tuhan tentunya kita senantiasa menaikkan doa kepada-Nya, entah itu doa untuk
kebutuhan, perlindungan, kelepasan, permohonan, ucapan syukur, syafaat dan lain
sebagainya. Tetapi seringkali terjadi bahwa kita sendiri kurang yakin, apakah
doa yang dinaikkan itu benar-benar membawa pengaruh dalam kehidupan kita.
Bahkan
ada waktu-waktu tertentu kita malah meminta orang lain yang kita anggap lebih rohani
dari kita, mungkin bapa rohani, gembala (pendeta), berdoa untuk kita. Kita menganggap bahwa kalau mereka berdoa,
pasti lebih “ampuh” dibanding kalau kita yang menaikkan doa sendiri. Sehingga
pada akhirnya, pendeta-lah dianggap memiliki “kesaktian” dalam berdoa.
Tuhan
memang memakai sebagian orang yang khusus dipanggil untuk melayani umat-Nya
dalam pelayanan pekerjaan Tuhan seperti di gereja. Dan otoritas daripada-Nya
juga turun atas mereka. Dan bukan suatu kesalahan jika meminta dukungan doa
dari mereka. Tapi dalam hal berdoa, Tuhan tidak membatasi siapa saja yang dapat
menaikkan doa yang memiliki kuasa dan benar-benar membawa pengaruh bagi
kehidupan kita. Bahkan orang yang baru menerima Kristus sebagai Tuhan dan juru
selamat bisa juga memiliki doa yang penuh kuasa.
Kalau
begitu bagaimana dapat memiliki doa yang penuh kuasa, supaya kita tidak lagi
bergantung kepada orang lain untuk berdoa bagi diri kita?
1).
MENGAKU DOSA
“Karena
itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu...” (YAK 5:16A)
Halangan
yang paling utama bagi doa kita adalah dosa. Sebanyak apapun kita berdoa, namun
jika masih ada dosa yang masih diperbuat, maka tidak akan memiliki doa yang
berkuasa.
“Sesungguhnya
tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya
tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu
dan
Allahmu
ialah segala kejahatanmu” (YES 59:1-2).
Akuilah dosa yang ada, bertobat dan datang pada Yesus. Tuhan yang kita
sembah adalah Tuhan yang setia. Dia akan menghapuskan setiap dosa kita yang
kita akui dihadapan-Nya. Jangan lakukan lagi dosa yang pernah diperbuat. Minta
kekuatan dari Tuhan supaya dapat hidup benar dihadapan-Nya
2).
SALING MENDOAKAN
“Dan
saling mendoakan, supaya kamu sembuh”
(YAK 5:16B)
Ada
kalanya bahwa ketika kita sendiri sedang dalam kondisi tidak sehat, tetapi
Tuhan meminta kita untuk mendoakan orang sakit. Atau bahkan ketika sendiri
sedang ada masalah, tetapi ada orang lain yang meminta untuk didoakan atas
segala masalah yang mereka hadapi.
Ketika kita taat mengikuti perintah Tuhan, kita akan melihat pekerjaan Tuhan
yang luar biasa. Kita akan melihat bahwa Tuhan sendiri yang akan membereskan
masalah-masalah yang kita hadapi, ketika kita taat mengikuti perintah-Nya.
Doakanlah orang-orang yang membutuhkan dukungan doa. Tuhan akan memberikan apa
yang kita ingini.
3). YAKIN
“Doa orang benar bila dengan yakin didoakan sangat
besar kuasanya”
(YAK 5:16C). Keraguan dan kebimbangan identik
dengan ketidakpercayaan. Kisah Petrus yang berjalan di atas air mencerminkan
hal ini. Petrus tidak seratus persen percaya bahwa dia bisa berjalan di atas
air, walaupun sempat sesaat berjalan diatasnya. Keraguan muncul dalam dirinya
ketika dia melihat keadaan sebenarnya yang dia hadapi. Disaat keraguan muncul
itu muncul, disaat itulah dia mulai tenggelam.
“Hendaklah ia memintanya dengan iman dan sama
sekali jangan bimbang. Sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang
diombang-ambingkan kian kemari oleh angin.
Yakinlah dengan apa yang di doakan, percaya sepenuhnya bahwa doa yang dinaikkan
akan membawa pengaruh kepada kehidupan. Jangan bimbang dan jangan ragu.
“Jawab Yesus: “Katamu: jika engkau dapat? Tidak
ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” (MRK 9:23)