Selasa, 30 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI SELASA 30 SEPTEMBER 2014 AMSAL 6:6-11

 
  CERDAS FINASIAL

Pertanyaan Renungan:

1. Buat para pemalas, Amsal Salomo mengajar agar belajar kepada siapa? (@ 6)

2. Kebenaran apa yang saudara tangkap setelah membaca ayat tsb diatas secara
keseluruhan?

Pengajaran:

Saya melihat beberapa atlit Indonesia yang namanya pernah mengharumkan bangsa
ini hidup terlunta-lunta. Siapa yang tidak kenal Ellyas Pical. Petinju Indonesia yang
menjadi juara dunia. Namun setelah ia pensiun, namanya tidak lagi dibicarakan.
Baru setelah itu kita mendengar bahwa legenda petinju itu menjadi satpam di
sebuah discotik. Tak hanya atlet nasional, kitapun pernah mendengar nama-nama
hebat seperti Mike Tyson, Evander Holyfiled, Paul Gascoigne (bintang sepakbola
Inggris tahun 90-an), Scottie Pipen (bintang basket NBA) yang setelah pensiun
bukannya menikmati kekayaan yang dikumpulkannya, tapi justru terbelit utang
dalam jumlah banyak. Mereka pintar mengumpulkan uang, tapi tidak pintar
mengelola. Saat jaya, mereka menghambur-hamburkan uangnya begitu rupa. Pada
saat pensiun, mereka tidak punya apa-apa lagi. Itu terjadi karena tidak punya
kecerdasan finansial. Sebaliknya, berapa atlet lain sadar bahwa kejayaan mereka
ada batasnya, sebab itu mereka kumpulkan uang dan menginvestasikannya untuk
masa depan mereka. Selepas mereka pensiun, mereka memiliki bisnis yang mapan.
Sebagai orang percaya, jelas kita harus punya kecerdasan finasial. Itulah kunci hidup
yang diberkati Tuhan. Firman Tuhan sebenarnya secara gamblang mengajarkan
kepada kita prinsip kecerdasan finansial yaitu di dalam Amsal 6:8 tentang semut
yang menyediakan rotinya di musim panas dan mengumpulkan makanannya pada
waktu panen. Semut itu punya kecerdasan finansial. Mereka tidak menghamburkan
makanannya pada waktu panen, tetapi mengumpulkannya. Mengapa? Karena ada
saatnya mereka tidak bisa mencari makanan lagi dan harus bertahan dengan
makanan yang mereka kumpulkan. Jika semut saja tahu bagaimana mengumpulkan
dan menyimpan, bagaimana mungkin kita sebagai anak Tuhan tidak tahu kebenaran
ini? Jadilah bijak dan jadilah cerdas dalam mengelola setiap berkat yang Tuhan
percayakan kepada kita.

Senin, 29 September 2014

ALBUM MP3 ALDI DJOHAN (AFI JUNIOR) DON,T GIVE UP

ALBUM MP3 ALDI DJOHAN  (AFI JUNIOR) DON,T GIVE UP

lagu ini hanya untuk preview/promo saja.
jika anda menyukai lagunya, silahkan beli lagu originalnya di website resmi atau beli CD aslinya di CD Store terdekat di kota anda untuk menghargai karya Para Musisi Gerejawi, sehingga mereka tetap bisa berkarya demi Kemuliaan Nama Tuhan.
Untuk kalangan sendiri.not for copy and sale
pswd: gbi gihon

                        download[4]

FIRMAN TUHAN HARI INI SENIN 29 SEPTEMBER 2014 KEJADIAN 1:26-28, MATIUS 6:33


  BUKTI PEMULIHAN

Pertanyaan Renungan:

1. Apa yang Allah rencanakan atas kita saat awal
penciptaan? @ 26-28)

2. Apa tolak ukur untuk mensyukuri karya-Nya yang
luar biasa atas hidup kita? (MAT 6:33).

Pengajaran:


Dalam sebuah persekutuan, dengan berapi-api seorang
berkata. “Pemulihan sedang terjadi di tempat ini.
Berkat Tuhan sungguh luar biasa bagi kota ini. Lihat
pembangunan gedung-gedung tinggi, semakin banyak
ruko dan mall didirikan, itu semua bukti pemulihan di
kota ini” Mendengar ungkapan itu, jujur saya kurang
sreg. Benarkah bahwa banyaknya bangunan gedung,
ruko dan mall yang semakin banyak didirikan di sebuah
kota adalah satu-satunya bukti adanya pemulihan dari
Tuhan? Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus
menengok ke belakang, pada awal penciptaan manusia.
Apa tujuan manusia diciptakan? Benar bahwa manusia
diciptakan untuk beranak cucu, memenuhi bumi dan
berkuasa atasnya (KEJ 1:28). Namun ada tujuan yang
lebih utama dari sekedar membangun pernikahan dan
keluarga, beranak cucu dan mengelola bumi.
Pencapaian cita-cita, kedudukan, kekuasaan, kekayaan
dan kesuksesan bukanlah tujuan utama. Semua itu
hanyalah alat untuk mencapai tujuan yang utama, yaitu
“Memuliakan Allah” (1KOR 10:31). Tujuan
penciptaan menjadi kabur sejak manusia jatuh ke
dalam dosa. Tapi, hal itu kemudian dipulihkan melalui
pelayanan, kematian dan kebangkitan Kristus.
Dipulihkan di sini maksudnya, dikembalikan kepada
tujuan semula. Itu artinya pemulihan manusia tidak
bisa dilihat hanya dari seberapa kekayaan atau
kesuksesan secara materi yang ia miliki, tapi lebih
kepada, “Apakah gaya hidup seseorang itu yang
meneladani Kristus?” Jadi, adalah sangat keliru jika kita
menganggap Tuhan sampai rela turun ke dunia dan mati
dengan menderita, hanya demi memulihkan keadaan
kita secara jasmani saja. Lihatlah bagaimana Yesus menyembuhkan orang-orang yang
mengalami berbagai penyakit. IA selalu mulai dengan pemberesan di dalam diri
(rohani, motivasi dan pemikiran) mereka lebih dulu. IA mulai dengan pertanyaan
apakah mereka percaya pada-Nya, baru kemudian kesembuhan itu terjadi. Ingat!
Kita adalah manusia Kristus bukan manusia dunia. Maka, gunakan Kristus sebagai
tolok ukur pemulihan kita, bukan yang lain. Kalau kita berpijak pada kebenaran ini,
maka pemulihan total akan terjadi. Dimulai dari pemulihan hidup rohani kemudian
hidup jasmani.

Minggu, 28 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI MINGGU IBADAH RAYA 28 SEPTEMBER 2014 OLEH PDT.YULIANA TETELEPTA


SALIB BUKTI KEMENANGAN DAN HADIRKAN PERINTAH AGUNG-NYA

MATIUS 28:18-20

Shallom Gihon Community


Rancangan ALLAH BAPA bukan kekalahan dan kehancuran tetapi untuk
mengajar umat-umat-NYA bahwa kekuatan, ketahanan, ketaatan dan
kesetiaan adalah “WAJIB melalui proses pembentukan manusia daging kita
oleh kebenaran yaitu ALLAH dan FIRMAN-NYA”.

I. Apa perhatian utama TUHAN YESUS sebelum menuju salib?

a). Memanggil penjala ikan untuk menjadi penjala manusia (MAT 4:19)
b). Melengkapi murid-murid-NYA dengan kuasa dan wibawa-NYA untuk
mencari jiwa-jiwa dengan perbuatan-perbuatan nyata (MAT 10:1 & 6-8).
c). Di ingatkan bahwa tuaian banyak tetapi pekerja kurang.
Jangan pesimis “Meminta kepada pemilik tuaian (jiwa)” (LUK 10:2 & 9)

II. Apa yang tetap menjadi perhatian YESUS saat terpaku disalib?

a). Mengampuni manusia (LUK 23:34)
b). Mengampuni penjahat dan menjamin tempat di sorga (LUK 23:43)
c). Mengingatkan untuk hidup rukun dalam komunitas (YOH 19:26-27)

III. Setelah kebangkitan-NYA hadirkan Amanat Agung (MAT 28:18-20)

a). Kuasa di sorga dan di bumi telah diberikan kepada-KU
b). Keselamatan hanya ada didalam nama YESUS dan tidak ada nama
lain (KIS 4:12)
c). Bergerak (lakukan dan bertindak). Jangan diam (duduk dan
menunggu), ”TETAPI mulailah bersaksi (mengajar dan menuntun) jiwajiwa
yang kita temui” dengan tujuan pasti:
 Jadikan murid TUHAN YESUS
 Baptis mereka dalam nama BAPA, ANAK dan ROH KUDUS yaitu
“YESUS KRISTUS TUHAN”
 Ajarkan mereka menjadi “PELAKU FIRMAN” sesuai apa yang telah
TUHAN perintahkan untuk sdr dan saya = menjadi teladan
(panutan/model)
d). - Jaminan TUHAN YESUS untuk sdr dan saya yang mengutamakan
jiwa-jiwa adalah “TUHAN menyertai (melindungi, memelihara dan
memenuhi) segala kebutuhan sdr dan saya selalu (setiap saat) sampai
akhir segala masa (akhir zaman / akhir dunia ini)
- Jaminan dan kepastian TUHAN YESUS untuk sdr dan saya yang
menangkan jiwa-jiwa dan taklukkan iblis adalah nama sdr dan saya
tercatat di surga karena kuasa ganda yang diberi oleh YESUS TUHAN
(LUK 10:17-20).
IV. JIWA adalah pengharapan, sukacita dan mahkota kemegahan sdr
dan saya dihadapan YESUS TUHAN ALLAH (1TES 2:19-20)
TUHAN YESUS sumber kekuatan kita untuk membawa jiwa-jiwa kepada-
NYA sebagai korban persembahan yang hidup dan yang berkenan
kepada-NYA
Amien

Sabtu, 27 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI SABTU 27 SEPTEMBER 2014 2 RAJA-RAJA 7:1-20


  MENCERITAKAN KABAR BAIK

Pertanyaan Renungan:

1. Apa reaksi ajudan raja ketika Elisa menyampaikan Firman Tuhan? (@ 2))

2. Apa reaksi empat orang kusta setelah menjumpai kemah orang Aram sunyi
sepi? (@ 9)

Pengajaran:

Semangat untuk menceritakan perbuatan-perbuatan Kristus yang ajaib tidak boleh
kendor. Keselamatan yang kita terima karena pengorbanan Kristus tidak patut kita
simpan untuk diri kita sendiri. Sebaliknya berita keselamatan harus kita bagikan
kepada setiap orang. Kita harus mencontoh apa yang dilakukan empat orang kusta
ketika mereka menemukan harta jarahan yang berlimpah di perkemahan orang
Aram. Mereka tidak menyimpan kabar baik itu untuk mereka sendiri melainkan
mereka menceritakan kabar baik itu kepada orang-orang yang sedang mengalami
kelaparan hebat. Berkat sejati tidak seharusnya kita simpan untuk diri sendiri,
sebaliknya harus kita ceritakan kepada setiap orang. Tahukah sdr, bahwa harihari
ini dunia mengalami kelaparan hebat? Bukan kelaparan jasmani tapi lapar akan
hal-hal yang bersifat rohani. Tak heran kalau sekarang ini muncul beragam aliran
kepercayaan baru untuk memenuhi rasa lapar secara roh tsb. Di Amerika Serikat
muncul beberapa aliran baru seperti New Age Movment. Scientologi, Moralistic
Therapeutic Deism (MTD), bahkan ada agama O (Oprahnisme) yang didirikan Oprah
Winfrey. Gereja Tuhan seharusnya menjawab kebutuhan tsb dengan menceritakan
kabar keselamatan di dalam Kristus Yesus. Gereja tidak boleh lalai memberitakan
injil. Gereja Tuhan tidak boleh dininabobokan kenyamanan, sementara ada jutaan
jiwa yang sedang berjalan menuju kebinasaan. Saya terinspirasi oleh Reinhard
Bonke, penginjil yang dipakai secara luar biasa, melalui semangatnya memberitakan
injil. Beliau berkata, “Saya tidak dapat mendengkur seperti seekor kucing ketika ada jutaan orang menuju kebinasaan setiap hari. Saya ingin mengaum seperti singa! Saya
tidak ingin menjadi jutawan dollar, tetapi jutawan jiwa”. Sungguh sebuah semangat
penginjilan yang perlu kita teladani. Kita semua harus mengambil tanggung jawab
untuk memberitakan Injil Kristus melalui kehidupan kita. Apapun profesi, pekerjaan
dan latar belakang hidup kita. Jadilah alat-alat Tuhan untuk menceritakan kasih
Tuhan.

Jumat, 26 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI JUMAT 26 SEPTEMBER 2014 KEJADIAN 27:1-46, KEJADIAN 35:27-29


 JANGAN BATASI DIRI

Pertanyaan Renungan:

1. Setelah membaca kedua pasal diatas, apakah Ishak segera mati seperti
perkiraannya?

2. Setelah membaca kedua pasal diatas, kebenaran apa yang bisa kita petik dan
kita terapkan dalam hidup kita?

Pengajaran:

Jika kita membaca dalam Kejadian 27 pasti tergambar dalam bayangan kita sosok
Ishak yang sudah tua, renta, matanya kabur dan seolah-olah sebentar lagi Ishak akan
tutup usia. Jika kita menduga bahwa sebentar lagi Ishak akan meninggal, sebenarnya
dugaan itu wajar. Mengapa? Ishak sendiri merasa bahwa umurnya tak lama lagi
sehingga ia memerintahkan Esau untuk berburu dan menghidangkan masakan yang
enak supaya ia memberkati Esau sebelum ia mati (@ 7). Tak hanya Ishak, Ribka juga
berpikir bahwa Ishak akan mati, karena itu ia memerintahkan Yakub untuk menipu
ayahnya agar mendapatkan berkat sebelum ayahnya mati (@ 10). Esau juga merasa
ayahnya sebentar lagi akan mati, karena itu Esau berencana membunuh Yakub
setelah masa perkabungan atas kematian ayahnya selesai (@ 41). Benarkah
sebentar lagi Ishak akan mati? Ternyata tidak! Pada kenyataannya bertahun-tahun
kemudian Ishak masih hidup, bahkan ia mati saat mencapai umur 180 tahun. Bahkan Ishak melihat Yakub kembali pulang dari Laban dengan anak-anaknya. Ishak juga
melihat bahwa Yakub berdamai dengan Esau, anak sulungya. Bukankah ini fakta yang
mengejutkan? Apa yang bisa kita pelajari dari kebenaran ini? Jangan berusaha
membatasi diri kita menurut penilaian kita sendiri. Mari belajar untuk hidup dalam
“kacamata” Allah, bukan pandangan diri kita sendiri. Pandangan manusiawi kita
berkata: kita akan mati, kita akan kurang, kita akan bangkrut, kita akan gagal, itu
tidak mungkin, itu terlalu sukar, itu mustahil dsb. Tapi pandangan Tuhan bisa sangat
berbeda: hampir mati tidak mati, ditindas tapi tidak terjepit, kebutuhan memang
banyak tapi selalu cukup, hampir bangkrut tapi kembali jaya, dan dalam
kemustahilan pun Tuhan bisa menyatakan kemungkinan-kemungkinan kepada kita.
Cara pandang kita menentukan hidup kita. Jika kita hidup menurut cara pandang
manusiawi maka hidup akan biasa-biasa, tapi jika hidup menurut cara pandang Allah
(Firman Tuhan) maka hidup kita akan luar biasa. Mana yang anda pilih?.

Kamis, 25 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI KAMIS 25 DEPTEMBER 2014 2 SAMUEL 12:1-14, AMSAL 9:16-18


  MANISNYA AIR CURIAN

Pertanyaan Renungan:

1. Setelah membaca 2 SAM 12:1-14, apakah dosa Daud bisa disembunyikan?

2. Apa akibat dosa Daud? (@ 10-12)

Pengajaran:

Pernahkah anda makan buah curian? Saya pernah, pada waktu masih anak-anak.
Bersama-sama teman sepermainan saya mencuri jambu milik tetangga. Entah
mengapa buah curian itu terasa lebih lezat dari biasanya. Barangkali karena butuh
perjuangan yang besar untuk mendapatkannya, barangkali juga karena ada “bumbu
dosa”, entahlah. Dalam Amsalnya, Salomo mengatakan hal yang sama, “Air curian
manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya” (AMS 9:17).
Itulah dosa! Tak heran banyak manusia melakukan perselingkuhan. Logikanya,
bukankah hal itu tidak nyaman? Harus pura-pura, harus berbohong dan harus
sembunyi-sembunyi. Namun dosa menjerat manusia dengan sensasi seperti itu.
Memang benar air curian itu manis dan roti yang dimakan dengan sembunyisembunyi
lezat rasanya, tapi Salomo juga mengingatkan bahwa mereka sedang
dibawa ke dalam dunia orang mati (@ 18). Dosa selalu melahirkan konsekuensi.
Dosa akan membawa kepada kehancuran dan kematian. Sebuah rumah tangga
(keluarga) bahkan sebuah kerajaan akan menjadi hancur berantakan karena ada
dosa. Era kejayaan Daud berakhir saat dosa perzinahan masuk dalam kehidupannya.
Setelah ia berzinah dengan Batsyeba, perlahan namun pasti keluarga dan
kerajaannya mulai terkoyak. Itulah dosa. Nikmatnya sesaat, tapi akibat yang harus
ditanggung berlangsung sangat lama. Dosa perzinahan yang Daud lakukan
mendatangkan siksa dan cemooh, malunya tidak terhapuskan (AMS 6:33). Melalui
kebenaran ini, jangan pernah mau diperdaya oleh dosa. Air curian memang manis
dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi memang lezat, tapi apalah
artinya itu kalau membawa kita kepada kehancuran dan kematian.

Rabu, 24 September 2014

ALBUM MP3 ANGEL PIETER TUHAN PUNYA CARA

ALBUM MP3 ANGEL PIETER TUHAN PUNYA CARA
lagu ini hanya untuk preview/promo saja.
jika anda menyukai lagunya, silahkan beli lagu originalnya di website resmi atau beli CD aslinya di CD Store terdekat di kota anda untuk menghargai karya Para Musisi Gerejawi, sehingga mereka tetap bisa berkarya demi Kemuliaan Nama Tuhan.
Untuk kalangan sendiri.not for copy and sale
pswd : gbi gihon


                         download[4]

FIRMAN TUHAN HARI INI RABU 24 SEPTEMBER 2014 2 TIMOTIUS 2:1-13


SEBERAPA ANDA KUAT?

Pertanyaan Renungan:

1. Dalam menjalankan hidup kekristenan, oleh karena kita menjadi kuat? (@ 1)

2. Melalui contoh kehidupan siapa sajakah kita harus mengelola kekuatan itu? (@ 4-6)

Pengajaran:

Binatang apa yang terkuat didunia? Kemungkinan besar anda akan menjawab gajah,
sapi, kuda, singa dsb. Jawaban itu salah. Binatang terkuat didunia adalah “Semut”.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa semut mampu mengangkat atau menarik
beban 50 kali dari berat badannya. Bandingkan dengan gajah yang hanya mampu
mengangkat beban 2,5 kali berat badannya. Tak heran Salomo kerap kali
menjadikan semut sebagai inspirasi bagi kehidupan manusia. Semut itu kuat, maka
kitapun harus menjadi pribadi yang kuat. Kekuatan kita akan terlihat pada saat kita
menanggung beban, persis seperti bagaimana kekuatan sebuah jembatan, yaitu di
uji dengan memberikan beban ke atasnya. Ketika kita mudah putus asa, takut, kuatir
dan menyerah kalah atas beban hidup, maka itu menunjukkan betapa lemahnya kita.
Kekuatan sejati anda tidak diukur pada saat anda digereja, tetapi ketika anda
mengalami berbagai cobaan hidup. Miliki hati yang kuat. Hati yang kuat mampu
menanggung setiap beban kehidupan yang Tuhan izinkan terjadi. Hati yang kuat juga
yang akan memampukan kita melakukan hal-hal yang besar. Bagaimana mungkin kita
menginginkan perkara-perkara besar kalau kita sedemikian lemah dan mudah hancur
saat menghadapi pergumulan hidup? Paulus tahu bahwa Timotius akan menghadapi
banyak tantangan dalam pelayanannya. Karena itu Paulus memberikan nasihat tegas
kepadanya, “Hai anakku, jadilah kuat oleh karena kasih karunia dalam Kristus Yesus”
(@ 1). Hanya dengan menjadi kuat maka Timotius bisa menyelesaikan seluruh
pelayanan yang dipercayakan kepadanya. Nasehat yang sama diberikan kepada kita
saat ini, “Jadilah kuat dalam menghadapi beratnya tantangan dan pergumulan
hidup. Seberapa kita kuat, akan terlihat pada saat kita menanggung beban hidup.

Selasa, 23 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI SELASA 23 SEPTEMBER 2014 2 KORINTUS 1:3-14

NAHKODA ANDA

Pertanyaan Renungan:

1. Kebenaran apa yang saudara dapat setelah membaca ayat-ayat diatas? (@ 6)

2. Mengapa Paulus bisa bertahan menghadapi berbagai penderitaan? (@ 12 dan KIS
24:16)

Pengajaran:

Satu kalimat bijak berkata; “Jika tidak ada badai dan gelombang yang dahsyat, tidak
akan ada nahkoda yang handal”. Sama halnya dengan hidup kita, masalah,
penderitaan dan krisis yang terjadi akan menghasilkan manusia-manusia yang
berkualitas. Paulus contohnya. Karena pemberitaan Injil. Paulus harus menanggung
begitu banyak penderitaan (1KOR 1:8-9). Namun demikian, betapapun hebatnya
karakter dan pelayanan Paulus, ia tetaplah manusia biasa sama seperti kita, yang
pada fase tertentu bisa saja mengalami kelemahan. Namun yang membedakan
adalah semua penderitaan itu tidak sampai membuat Paulus patah arang atau
melarikan diri dari pelayanan yang dipercayakan. Apa yang membuat Paulus bisa
bertahan dan tetap kuat menghadapi penderitaan, bahkan ia mampu mengatasi
kesulitan-kesulitan yang ada? Ini kuncinya, Paulus memiliki hati nurani yang murni!
Hati nurani (suara hati) adalah kemampuan batin untuk mengetahui dengan roh kita,
memberi persetujuan ketika kita berbuat benar, tetapi menuduh kita ketika kita
berbuat salah. Paulus berkata, “Sebab itu aku senantisa berusaha untuk hidup
dengan hati nurani yang murni dihadapan Allah dan manusia” (KIS 24:16). Akibatnya,
ketika ia mengalami penderitaan, Paulus tetap mampu menghibur dan memberi
kekuatan kepada orang-orang yang mengalami derita karena nama Kristus. Ketika
kita hidup dalam ketulusan dan hati nurani yang murni dihadapan Tuhan, tentu kita
adalah seorang yang memiliki integritas, tidak munafik dan dapat dipercaya.
Kemurnian hati menjadikan kita seorang yang dengan kesungguhan hati melakukan
apa yang menjadi kehendak Allah. Ketulusan hati mendorong kita menjadi seorang
yang hidup berkenan dan menyenangkan Tuhan, bukan manusia. Kemurnian hati dan
ketulusan hati di hadapan Tuhan adalah kekuatan bagi kita untuk tetap tegar
menghadapi badai cobaan yang terjadi. Semakin hebat badai masalah yang terjadi,
semakin besar kasih karunia Tuhan dilimpahkan. Mari hidup dalam kemurnian hati di
hadapan Tuhan, itulah yang memberi kita kekuatan untuk menaklukan segala badai
penderitaan. Hidup dengan hati nurani yang murni memberikan kekuatan yang luar
biasa untuk bisa bertahan di masa sukar

Sabtu, 20 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI SABTU 20 SEPTEMBER 2014 1 SAMUEL 4:1-1


    NON SEQUITUR

Pertanyaan Renungan:

1. Dari bacaan hari ini kita melihat bahwa Israel kalah melawan bangsa Filistin.
Apa sebabnya? (1SAM 4:5-10......1SAM 2:12-17, 22-25......1SAM 4:11 )

2. Kebenaran apa yang sdr dapat dari peristiwa diatas?

Pengajaran:

“Mengapa Tuhan membuat kita kalah?” Itulah pertanyaan orang Israel ketika
mereka dikalahkan oleh bangsa Filistin. Memang Israel kemudian menyadari bahwa,
kekalahan mereka adalah karena Tuhan tidak menyertai mereka dalam peperangan
itu. Tapi bukannya bertobat, mereka justru bertindak konyol dengan membawa
Tabut Perjanjian (Tabernakel) ke medan perang. Mereka berpikir bahwa dengan
adanya Tabut Perjanjian di tengah–tengah mereka, pastilah Allah akan memberikan
kemenangan seperti yang sudah-sudah. Padahal tidak selalu demikian. Ada
ungkapan yang dikenal bangsa Romawi yaitu, “NON SEQUITUR” yang artinya “TIDAK
MENGIKUTI”. Maksudnya, kondisi A tidak selalu akan di ikuti dengan kondisi B. Dua
buah kondisi tidak ada hubungannya dan tidak biasa dihubung-hubungkan. Inilah
yang tidak dipahami oleh orang Israel. Allah memberi mereka kemenangan dalam
peperangan berkenaan dengan kedaulatan-Nya dan kekudusan-Nya, serta ketaatan
mereka sebagai umat-Nya. Bukan semata karena keberadaan Tabut Perjanjian. Jadi
meskipun mereka membawanya ke medan perang, itu tidak akan mengubah apapun,
karena masalahnya ada pada dosa mereka dihadapan Tuhan. Kekalahan yang tragis
adalah pentunjuk bahwa IA tidak berkenan pada hidup mereka. Allah tidak bisa di
atur-atur, dipaksa apalagi dicobai. Orang Kristen sering melakukan hal yang mirip
dengan apa yang dilakukan Israel. Kadang kita “Memaksa” Allah dengan mengklaim
janji Firman tertentu untuk menyelesaikan masalah kita. Kita yakin bahwa Allah
tidak akan mempermalukan diri-Nya sendiri dengan tidak menggenapi janji-Nya.
Sama halnya seperti bangsa Israel yang berpikir bahwa Allah tidak mungkin
membiarkan mereka kalah karena Tabut Allah ada bersama mereka. Sesungguhnya
ini pemahaman yang keliru. Allah bukan pelayan yang bisa kita paksa menurut
keinginan kita. Keyakinan kita tentang kedaulatan, kasih, keadilan Allah seharusnya
mengajar kita berserah, bukan sebaliknya memaksa-Nya untuk mengikuti kemauan
dan rencana kita. Jadi, kuduskanlah Yesus Kristus di hati kita sebagai Tuhan (1PET3:15A)

Jumat, 19 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 1 KORINTUS 15:1-11, KOLOSE 3:1-4


   KITALAH BUKTI KEBANGKITAN-NYA

Pertanyaan Renungan:

1. Kepada siapa sajakah Tuhan Yesus menampakkan diri setelah IA bangkit dari
kematian? (@ 5-8)

2. Apa yang harus kita lakukan kalau kita dibangkitkan bersama dengan Kristus?
(KOL 3:1-2)

Pengajaran:

Berita kebangkitan Yesus masih menjadi perdebatan hingga hari ini. Umat Kristen
tentu saja menerima dan percaya bahwa Yesus benar-benar bangkit, namun
kelompok lain banyak yang meragukan kebangkitan Yesus bahkan mengganggap
bahwa itu hanya rekayasa dari sebuah konspirasi agama. Bagaimana kita
membuktikan Yesus benar-benar bangkit. Apakah melalui kubur kosong? Penemuan
arkeolog? Penelusuran sejarah? Atau, pendapat ahli-ahli Theologi? Semua fakta tsb
memang bisa membuktikan kebangkitan Yesus. Namun bukti terkuat apakah Yesus
benar-benar bangkit justru terlihat dari kehidupan kita sendiri sebagai orang
percaya. Sebagaimana perubahan hidup murid-murid menjadi bukti yang kuat akan
kebangkitan Yesus, perubahan hidup kita juga menjadi bukti yang tak terbantahkan
bahwa Yesus bangkit. Apa gunanya kita bisa mengemukakan banyak bukti bukti
sejarah bahwa Yesus bangkit sementara hidup kita tidak mengalami perubahan? Apa
gunanya kita menceritakan kubur kosong, sementara kita tidak memiliki
pengharapan yang kuat di dalam Kristus? Jika hidup dalam ketakutan, kekuatiran,
keraguan, kebingungan, kegelisahan dan pesimis dalam menghadapi hari esok,
bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa DIA bangkit? Perubahan dalam
kehidupan murid-murid Yesus merupakan bukti yang tak terbantahkan bahwa Yesus
bangkit. Dari takut menjadi berani, dari putus asa menjadi punya pengharapan. Dari
sedih menjadi sukacita. Dari bersembunyi menjadi berani menunjukkkan diri.
Lagu “Because He lives (Sbab DIA hidup)” yang dikarang Bill Gaither adalah lagu yang
menginspirasi dan memberi pengharapan kepada orang Kristen ketika menghadapi
masa-masa sulit. Lagu tsb tercipta ketika Bill menghadapi masa-masa sulit dalam
hidupnya. Ketika Bill teringat akan Yesus yang telah bangkit dari maut, maka tidak
peduli seberat apapun persoalan kita, jika kita ada di didalam Kristus, kita dapat
menghadapi hari esok. Bagaimana kita menjalani hidup, akan menunjukkan apakah
Yesus hidup dalam hidup kita. Mari buktikan bahwa Yesus telah bangkit

Kamis, 18 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI KAMIS 18 SEPTEMBER 2014 LUKAS 23:33-43



     DIE FOR SIN

Pertanyaan Renungan:

1. Perkataan apa yang Yesus ucapkan pertama kali menjelang detik-detik
kematiaan-Nya? (@ 34)

2. Perkataan apa yang di ucapkan penjahat sebelah kanan kepada Yesus? (@ 42)

Pengajaran:

Yesus disalib bersama dengan dua orang penjahat, yang satu disebelah kiri dan yang
satu lagi disebelah kanan. Tiga orang ini sama-sama mati. Meski demikian, ketiganya
memiliki sebutan yang berbeda dalam kematian mereka. Mengutip tulisan Pdt.
Stephen Tong dalam bukunya “KRISTUS MENELAN KUASA MAUT” ketiga sosok ini
memiliki sebutan sebagai berikut: Yang satu (Die in sin). Yang tengah (Die for sin).
Yang satu lagi (Die to sin). Inilah perbedaannya: penjahat yang satu mati dalam
dosa, Yesus yang ditengah mati untuk orang berdosa, dan penjahat yang satu lagi
mati terhadap dosa. Dimanakah posisi kita sekarang ini? Apakah kita seperti
penjahat yang mati dalam dosa, ataukah kita seperti penjahat yang dalam detikdetik
terakhir mengalami pengampunan dan bersama Kristus di Firdaus (@ 43). Tentu
saja kita berharap seperti penjahat yang diampuni dosanya. Ketika kita diampuni
maka kita mati terhadap dosa (Die to sin). Yang perlu kita ketahui adalah, bahwa
kita bisa mati terhadap dosa karena ada satu pribadi yang rela mati untuk orang
berdosa (Die for sin). Kematian Yesus sungguh mengubah sejarah hidup manusia.
Setiap manusia yang berjalan dalam kegelapan dan menuju kebinasaan kini
mendapat terang dan berjalan menuju hidup yang kekal. Kematian Yesus mengubah
“Mati didalam dosa menjadi mati terhadap dosa. Ambillah keputusan dan
komitmen yang baru untuk mati terhadap dosa, yaitu dengan membuang dan
meninggalkan setiap kehidupan atau perilaku kita yang lama. Pengorbanan Yesus
menjadi tidak berarti ketika kita tidak bertobat. Hanya dengan membuat keputusan
mati terhadap dosa, maka kita menghargai pengorbanan Kristus di atas kayu salib

Rabu, 17 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI RABU 17 SEPTEMBER 2014 YOHANES 4:1-42


   ANDA MENULAR!

Pertanyaan Renungan:

1. Pencerahan apa yang Yesus berikan kepada perempuan Samaria? (YOH 4:22-24)

2. Setelah mendengar pencerahan itu, apa yang dilakukan oleh perempuan
Samaria? (YOH 4:28-30)

Pengajaran:

Selain penyakit, ternyata emosi pun bisa menular. Ketika seseorang memalingkan
mukanya dari kita, biasanya kita akan sakit hati dan tersinggung. Emosi yang salah
itu bisa terbawa saat kita berjumpa dengan orang lain. Sudah menjadi
kecenderungan manusia, ketika dia menerima perlakuan yang buruk, maka dia pun
cenderung ikut memperlakukan orang lain dengan perlakuan yang buruk juga. Begitu pula sebaliknya, saat kita melihat seseorang datang dengan muka berseri-seri,
secara tidak sadar kita pun menjadi turut merasakan sukacita itu. Lalu, kita pun
berbagi sukacita kepada orang lain. Tahukah anda, bahwa hidup itu saling menulari
satu dengan yang lain. Saya tidak bisa membayangkan seandainya hal-hal negatif
yang justru kita tularkan. Tentu saja, itu akan menjadi efek berantai dan
mempengaruhi orang lain dalam jumlah lebih banyak lagi. Benarlah sebuah
kalimat bijak yang berkata bahwa “Sebuah perubahan diawali dari diri kita sendiri”.
Ketika kita berubah, maka orang yang ada di sekitar kita pun turut berubah.
Perubahan mereka akan mengubah orang lain dalam jangkauan yang lebih luas lagi.
Bacaan kita hari ini menunjukkan bahwa perempuan Samaria yang mengalami
perubahan setelah berjumpa dengan Yesus memiliki efek berantai yang begitu
dahsyat. Perubahan dalam hidupnya menular. Bukan hanya dia saja tapi banyak
orang Samaria di kota itu berubah karena perkataan dan kesaksian perempuan itu.
Dari kehidupan perempuan Samaria kita belajar satu hal, perubahan harus diawali
dari kita lebih dulu.

Selasa, 16 September 2014

ALBUM MP3 MIKE MOHEDE KEMENANGANKU

ALBUM MP3 MIKE MOHEDE KEMENANGANKU
lagu ini hanya untuk preview/promo saja.
jika anda menyukai lagunya, silahkan beli lagu originalnya di website resmi atau beli CD aslinya di CD Store terdekat di kota anda untuk menghargai karya Para Musisi Gerejawi, sehingga mereka tetap bisa berkarya demi Kemuliaan Nama Tuhan.
Untuk kalangan sendiri.not for copy and sale
pswd : gbi gihon

                   download[4]

FIRMAN TUHAN HARI INI SELASA 16 SEPTEMBER 2014 YOHANES 2:1-11


   HAL BIASA, CARA LUAR BIASA

Pertanyaan Renungan:

1. Kebenaran apa yang sdr tangkap dari bacaan Yohanes 2:1-11?

2. Mengapa Yesus membuat air menjadi anggur di pesta perkawinan itu? (YOH 2:11)

Pengajaran:

Membuat hal biasa menjadi luar biasa? Yesus pernah melakukannya. Perjamuan
kawin adalah hal yang biasa terjadi dimanapun, termasuk di Israel. Adat istiadat
pada zaman itu, setiap pesta perjamuan kawin selalu menghidangkan anggur yang
baik dulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik. Namun Yesus
membuat perjamuan kawin di Kana menjadi istimewa, berbeda dan luar biasa.
Kerena apa? Di perjamuam kawin itu Yesus mengubah air menjadi anggur, mujizat-
Nya yang pertama sebagai tanda (bukti) akan kuasa-Nya. Para tamu yang hadir
mengakui, perhikahan itu beda, karena anggur terbaik justru disajikan terakhir. Dan
luar biasanya, anggur itu adalah karya (mujizat) dari Tuhan Yesus.
Pertanyaannya, sudahkah kita membuat hal yang biasa terjadi dalam hidup kita
menjadi luar biasa? Pekerjaan kita mungkin tampak biasa, tapi kita bisa
menjadikannya luar biasa jika kita melakukannya untuk sesuatu yang kekal (YOH
6:27), bahkan melakukannya seperti untuk Tuhan (KOL 3:23). Dalam bersosialisasi,
kita mungkin bukan orang pintar bicara atau mengambil hati orang. Namun, kita bisa
melakukannya dengan luar biasa, seperti menjadi sosok yang tidak mudah marah,
mau mendengarkan (YAK 1:19) dan setia setiap waktu (AMS 17:17). Setiap hari kita
berhubungan dengan hal-hal yang biasa, tapi maukah kita melakukannya dengan cara
yang luar biasa? Mari, buatlah hal yang biasa menjadi tampak begitu berbeda

Senin, 15 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI SENIN 15 SEPTEMBER 2014 ROMA 8:1-17, AMSAL 16:32


  DIKUASAI SIAPA?

Pertanyaan Renungan:

1. Diumpamakan seperti apakah orang yang sabar dan
menguasai diri? (AMS 16:32)

2. Bagaimana caranya agar kita menjadi orang yang
sabar dan mengusai diri? (ROM 8:1-17)

Pengajaran:

Selama perang dunia ke II, Jerman memiliki taktik
perang yang sangat ditakuti yakni taktik Blitzkrieg
(perang kilat). Taktik Blitzkrieg mencakup pengerahan
pesawat terbang, tank dan artileri yang langsung
menerobos pertahanan musuh secara serentak. Taktik
ini ampuh, terbukti hanya dalam waktu dua tahun
Jerman berhasil menaklukkan Eropa. Merebut kota
hanya butuh beberapa hari, merebut negara sedikit
lebih lama, merebut beberapa negara membutuhkan
beberapa tahun. Tapi pengendalian diri membutuhkan
perjuangan setiap hari tanpa kenal lelah. Amsal berkata
bahwa, merebut kota itu jauh lebih mudah daripada
menguasai diri. Sesungguhnya, menguasai diri memang
bukan hal yang mudah. Tak sedikit dari kita yang gagal
menguasai diri. Apa kunci untuk bisa berhasil dalam
menguasai diri? Banyak orang berupaya dengan
kekuatannya seperti menahan diri maupun berpuasa.
Bukan berarti puasa tidak perlu, sebab puasa memang
bisa melatih diri kita untuk menaklukkan daging. Meski
demikian kunci utama untuk menang atas diri sendiri
adalah hidup menurut pimpinan Roh Kudus. Di saat kita
hidup dalam pimpinan Roh Kudus, maka bukan lagi keakuan,
kedagingan dan ego kita yang muncul tapi buah
Roh-lah yang muncul dalam hidup kita. Kita tidak
mungkin bisa menguasai diri selama kita terus
membiarkan daging yang mengendalikan hidup kita.
Lalu apa kiatnya? Izinkan Roh Kudus menguasai dan
berdaulat penuh atas hidup kita. Serahkan kedagingan,
ke-akuan dan ke-egoisan kita kepada-Nya. Ketika Roh
Kudus menguasai hidup kita, maka kita dimampukan
untuk menguasai diri kita sendiri.

Minggu, 14 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI MINGGU 14 SEPTEMBER 2014 SALIB BUKTI KETELADANAN MENUJU KEMENANGAN


   Shallom Gihon Community
Marilah renungkan dan menyadari untuk dipercayai dan dilakukan apa yang “Yesus
Kristus Tuhan” sang kepala gereja pesankan untuk kita jemaat-Nnya dipenghujung
akhir zaman ini..

Tujuh teladan telah dilakukan sendiri oleh “Yesus Kristus Tuhan” dan Dia Allah
1). Teladan mempercayai Bapa-Nya
2). Teladan pengorbanan tanpa pamrih
3). Teladan bertangung jawab
4). Teladan ketundukkan, ketaatan, menyerah
5). Bukti janji-Nya “Kekuatan dan Kuasa”
6). Bukti janji-Nya “Kesetiaan”
7). Bukti janji-Nya “Kepastian Rencana-Nya”
*Peristiwa salib berbicara perihal “Isi hati Allah dan tujuannya yaitu mengasihi dan
menyelamatkan bukan membenci dan menghukum”
*Menuju salib sampai akhir tragedi salib bukan perbuatan terpaksa tapi bukti dari
kekuatan kuasa kasih yang murni dan tulus yang mampu mengalahkan total segala
perbuatan-perbuatan yang tidak benar atau yang melawan kebenaran. Dan salib
memampukan kita untuk meraih seluruh berkat kemenangan, keberhasilan dan
keberuntungan
1). LUKAS 9:23
Untuk mau mengikut Yesus Tuhan
a). Harus menyangkal diri
3 | P a g e
b). Harus memikul salib-Nya setiap hari
c). Harus tetap setia mengikut Tuhan
* MENYANGKAL DIRI = melepaskan segala sesuatu yang istimewa dalam diri pribadi
karena rencana Allah. Contoh:
 Sebagai guru, pemimpin, sahabat akrab harus siap dikhianati
(MAT 26:48-50)
 Sebagai pencipta , pemilik dan maha berkuasa siap disepelehkan
(MAT 26:53)
 Sebagai pencipta dan pemilik manusia dan penyembuh tidak dihargai
(LUK 22:50-51)
*MEMIKUL SALIB-NYA SETIAP HARI
Memilih dan memutuskan untuk berubah dan mau lakukan kebenaran namun
kenyataan sikon tidak mendukung dan sangat mengintimidasi pikiran dan perasaan
Contoh:
 Pengampunan (MRK 11:25-26)
 Melihat kekurangan orang lain tanpa melihat kekurangan diri sendiri
(MAT 7:3-4)
 Mencampuri urusan orang lain (ROM 14:4)
 Menghakimi sesama (ROM 14:10)
 Perselisihan dan iri hati (1KOR 3:37)
*TETAP SETIA MENGIKUTI TUHAN
Contoh: Menghargai penebusan Yesus Tuhan (1PET 1:18-19)
2). LUKAS 14:27
Untuk mau menjadi seorang murid Tuhan Yesus
 Memikul salib-Nya (LUK 14:33)
 Segala sesuatu yang dimiliki tetapi menjadi penghambat untuk kebenaran
dilakukan wajib ditanggalkan
 Mengikut Aku (1PET 2:1-3)
3). MATIUS 10:38
 Tidak layak bagi Tuhan
 Tidak memikul salib-Nya (IBR 10:26-27)
 Tidak mengikut Aku (1KOR 1:8)
“TUHAN YESUS

Sabtu, 13 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI SABTU 13 SEPTEMBER 2014 1KORINTUS 1:10-17


    Pertanyaan Renungan:

1. Apa nasehat Paulus terhadap jemaat Korintus? (@ 10)

2. Bagaimana supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia? (@ 17)

Pengajaran:

Pernah menonton pertandingan sepak bola di stadion? Saya pernah. Saat didalam,
ribuan penonton serempak bersorak. Kadang mereka diam dengan wajah tegang.
Lalu tiba-tiba bersorak lagi. Saat team kesayangannya berhasil mencetak gol,
beberapa orang tiba-tiba berpelukan atau menari sama-sama. Padahal kebanyakan
mereka tak saling kenal, tapi di stadion semua sehati dan sejiwa. Tapi anehnya,
begitu setelah pertandingan selesai, mereka kembali cuek satu sama lain. Saya
amati, beberapa jemaat gereja mirip penonton sepak bola di stadion itu. Banyak
orang dalam gereja bisa nyanyi dan berdoa sama-sama. Saat diminta bersalaman,
mereka tersenyum dan mengulurkan tangan. Mereka sehati sejiwa di rumah Tuhan.
Namun setelah ibadah selesai, tak sedikit dari mereka yang berebut keluar ke lahan
parkir agar bisa pulang paling dulu. Setelah keluar gereja mereka bahkan tidak
peduli satu sama lain. Yang lebih menggelikan, mereka bisa sama-sama ramah di
dalam gedung gereja. Tapi bisa marah dan ribut di tempat parkir. Kita bukan
sekedar penonton sepak bola yang disatukan hanya di dalam stadion atau gereja.
Kita adalah anggota tubuh Kristus yang disatukan dimanapun dan kapanpun juga. Di
dalam gereja kita disatukan dalam memuji dan menyembah Tuhan, namun di luar
gereja kita tetap disatukan sebagai jemaat yang mengasihi dan saling peduli satu
sama lain. Itulah hakikat gereja. Jika tidak, apa bedanya kita dengan suporter sepak
bola? Paulus menegur jemaat Korintus karena mereka bukan hanya tidak peduli,
tapi malah menyebabkan perpecahan di antara jemaat. Mereka berselisih karena
menganggap golongannya paling hebat dibandingkan dengan golongan yang lain.
Paulus mengingatkan kepada jemaat untuk seia sekata, bersatu dan sehati sepikir.
Bukan hanya didalam peribadatan saja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Jangan sampai virus perpecahan dan ketidakpedulian masuk dalam gereja,
sebaliknya jadilah tubuh Kristus yang saling terhubung dan peduli satu sama lain.

Jumat, 12 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI JUMAT 12 SEPTEMBER 2014 ROMA 8:35-39


     BERSERAH ATAU PASRAH

Pertanyaan Renungan:

1. Adakah yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah? (@ 35)

2. Kehidupan kita diumpamakan seperti apa ? (@ 36)

Pengajaran:

Kita sering menyamakan pengertian “PASRAH” dan “BERSERAH” saat berhadapan
dengan masalah dan menemui jalan buntu. Kadang, saat kita diam (tidak melakukan
apa-apa) kita berkata kita sedang berserah. Ada perbendaan mendasar antara pasrah
dan berserah. Pasrah adalah bentuk kepasifan, bagaikan orang yang membiarkan diri
hanyut terbawa arus sampai suatu ketika tersangkut entah dimana. Salahkah
menjadi pasrah? Jika kita hidup sekedar pasrah, kita takkan memiliki cukup
semangat untuk mengubah keadaan. Sedangkan berserah kepada Tuhan adalah ciri
seorang bermental pemenang, yang tetap berpikir optimis meski dalam kesulitan.
Untuk berserah kita butuh “iman”, tapi untuk pasrah kita butuh “rasa tak berdaya”.
Pikiran kitalah yang sering kali menghalangi kuasa Tuhan bekerja. Saat mengalami
masalah berat, pikiran sering kali membuat mental kita semakin jatuh. Akibatnya
kita hanya mampu melihat kondisi dari pandangan kita sendiri bukan dari kacamata
Firman Tuhan. Padahal Firman Tuhan mengatakan bahwa didalam segala kesulitan,
kita lebih dari daripada orang-orang yang menang. Halangan dan masalah sebesar
apapun tidak dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Itulah yang menjadikan kita
lebih dari pemenang. Bukan karena kesaktian kita sendiri, tetapi karena Kasih
Kristus yang menjaga, memelihara dan IA ada dalam kehidupan kita. Penderitaan
yang bertubi-tubi, kadang dapat membuat orang kecewa dan meninggalkan Tuhan.
Inilah pentingya kita menyadari siapa kita menurut Firman Tuhan. Menjadi
pemenang bukanlah mengikuti undian berhadiah dan selalu menang. Menjadi
pemenang adalah seperti atlit yang harus siap jatuh bangun bahkan siap kalah,
namun tak pernah menyerah. Demikian seharusnya kita menghadapi hidup. Meskipun
realita tampak berbeda, namun dengan mata iman kita tahu bahwa kita sedang
dalam proses menuju kemenangan. Kita tahu bahwa apapun yang terjadi, Kasih
Kristus takkan meninggalkan kita. Dengan pemahaman seperti itu kita akan bertahan
sampai akhir.

Kamis, 11 September 2014

ALBUM MP3 INSTRUMENTAL WORSIP MELODIES LULL-A-BYE-BABY

ALBUM MP3 INSTRUMENTAL WORSIP MELODIES LULL-A-BYE-BABY
lagu ini hanya untuk preview/promo saja.
jika anda menyukai lagunya, silahkan beli lagu originalnya di website resmi atau beli CD aslinya di CD Store terdekat di kota anda untuk menghargai karya Para Musisi Gerejawi, sehingga mereka tetap bisa berkarya demi Kemuliaan Nama Tuhan.
Untuk kalangan sendiri.not for copy and sale
pswd: gbi gihon

                 download[4]

FIRMAN TUHAN HARI INI 11 AGUSTUS 2014 MATIUS 7:21-23


   SOK KENAL SOK DEKAT

Pertanyaan Renungan:

1. Siapakah yang berhak masuk dalam kerajaan sorga? (@ 21)

2. Siapakah disebut pembuat kejahatan? (@ 23)

Pengajaran:

Dengan begitu percaya diri seorang pemuda menghadap direktur sebuah perusahaan
ternama untuk memimta pekerjaan. Ketika ditanya latar belakang pendidikan,
pengalaman dan bidang keahlian yang dimiliki, pemuda tsb mulai kebingungan.
Semula ia menyangka sang direktur masih mengingatnya karena pernah bercakapcakap
lama dengan sang direktur di sepanjang jalan saat mereka berdua naik kereta
api, namun ternyata sang direktur tidak mengingatnya. Akhirnya pemuda tsb pulang
dengan perasaan malu tanpa hasil. Banyak orang mencari dan mendapatkan
pekerjaan dengan koneksi, namun berakhir seperti cerita pemuda diatas. Selama ini
hanya dia yang merasa sang direktur adalah koneksinya, sedangkan sang direktur
tidak merasa demikian. Akhirnya pemuda tsb diatas dicap sebagai orang yang sok
kenal sok akrab. Hal serupa bisa terjadi dengan kehidupan kerohanian kita. Banyak orang merasa kenal dan akrab dengan Tuhan seperti tulisan Alkitab diatas. Tapi,
apakah itu benar-benar pengalaman yang sesungguhnya? Belum tentu. Sering kali,
orang berpikir bahwa dengan mengikuti kegiatan gereja atau bahkan terlibat dalam
pelyanan maka ia sudah benar-benar mengenal Tuhan dengan baik. Pada
kenyataannya, orang-orang yang aktif di gereja tidak menjadi jaminan memiliki
koneksi sekaligus relasi dengan Tuhan. Terbukti, Yesus tidak kenal dengan orangorang
yang berseru, “Tuhan, Tuhan” bahkan sekalipun orang itu telah berbuat demi
nama-Nya, mengusir setan demi nama-nya, bahkan mengadakan mujizat demi nama-
Nya juga (ayat 22). Jangan sampai kira kege-eran, merasa punya koneksi, padahal
tidak ada relasi. Pengenalan akan Tuhan harus melalui relasi yang intens secara
pribadi, bukan sekedar sok kenal, sok dekat dan sok akrab

Rabu, 10 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI RABU 10 SEPTEMBER 2014 KOLOSE 3:12-17

   
   PERLUAS FOKUS

Pertanyaan Renungan:

1. Pengikat apa yang bisa mempersatukan dan menyempurnakan komonitas? ((@
14)

2. Mengapa damai sejahtera Kristus harus memerintah hati kita? (@ 15)

Pengajaran:

Pernahkan anda mengamati kerja keker teropong (binocular)? Ya, keker ini biasanya
dipakai untuk melihat lebih jelas benda-benda yang ada jauh dari tempat kita. Bagi para penyuka keindahan alam, saat bepergian ke tampat-tempat seperti gunung
misalnya, mereka tentu tak lupa membawa keker untuk melihat obyek dengan lebih
jelas. Didalam keker ada frame yang bisa kita setel sesuai dengan kebutuhan kita.
Kita bisa perlebar frame untuk melihat obyek secara menyeluruh, sebaiknya kita
juga bisa memperkecil frame sehingga kita bisa melihat obyek dengan lebih fokus.
Kita yang terntukan sesuai dengan keinginan kita. Gambaran diatas sebenarnya
tak jauh beda dengan bagaimana kita memandang kehidupan ini, khususnya dalam
melihat masalah. Kitalah yang lebih banyak menentukan, bagaimana cara pandang
kita mengenai masalah itu. Saat kita terluka oleh ucapan seorang kawan, bagaimana
kita bisa menyikapinya? Apakah kita memilih memperkecil frame dengan
memfokuskan pada kemarahan dan kebencian kita terhadapnya, atau kita perlebar
frame dengan melihat ada kebaikan lain yang telah ia lakukan kepada kita? Jika kita
memperkecil frame maka yang ada hanyalah kebencian dan amarah. Tapi jika kita
perlebar frame, kita akan dapat memaafkan dengan melihat secara utuh
permasalahan yang ada. Sering kali kita sulit mengampuni kesalahan sesama
karena kita terlalu fokus pada kesalahan yang telah dilakukan orang. Kita lupa untuk
melihat bahwa begitu banyak hal lain yang bisa kita jadikan alasan untuk dapat
memaafkan kesalahan orang itu. Ketika kita memperlebar frame (cara pandang) kita
dan memperlebar kapasitas kita, maka kita bisa mengampuni, sebab kita menyadari
bahwa kita sendiri pun tidak luput dari kesalahan. Jika kita sendiri bisa salah,
mengapa kita menuntut orang lain sempurna tanpa salah? Jika kita sendiri sudah
menerima pengampunan Tuhan, mengapa kita tidak melepaskan pengampunan ?
Mari, perlebar frame kita!

Senin, 08 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI SENIN 8 SEPTEMBER 2014 KISAH PARA RASUL 3:1-10


   DEMI NAMA YESUS

Pertanyaan Renungan:

1. Demi nama siapa Petrus mengadakan mujizat
kesembuhan atas orang lumpuh? (@ 6)

2. Apa yang terjadi setelah orang lumpuh itu sembuh?
(@ 9-10)

Pengajaran:

Mengapa kita selalu menutup doa kita dengan kalimat
“Demi nama Yesus?”. Dalam berbagai kesempatan kita
melihat bahwa rasul-rasul juga kerap menggunakan
kalimat “Demi nama Yesus” ketika mereka mendoakan
orang sakit atau melakukan mujizat. Saat berhadapan
dengan pengemis yang lumpuh sejak lahirnya, Petrus
berkata, “Demi nama Yesus Kristus orang Nazaret itu
berjalanlah!” Luar biasanya, orang lumpuh tsb bisa
berdiri, berjalan dan melompat-lompat!. Mengapa
kalimat “Demi nama Yesus” sedemikian ajaib? Ada apa
dengan “Demi nama Yesus?”. Jangan salah mengerti,
“Demi nama Yesus” bukan mantra sakti yang bisa
menyulap segala sesuatu. “Demi nama Yesus menjadi
demikian penuh kuasa karena kita berdoa dalam
otoritas dan kewibaan Yesus. Mirip seperti ketika
seorang membacakan titah raja. Maka setiap orang
akan berlutut untuk mendengar dan mentaati titah raja
tsb. Tidak peduli bahwa utusan raja tsb orang yang
sangat sederhana sekalipun, mereka semua akan tetap
mentaati titah raja. “Demi nama Yesus” berarti
kita menghadirkan otoritas, wibawa dan kuasa Yesus.
Itu sebabnya mengapa orang Kristen yang paling
sederhana bisa mengalami banyak mujizat saat mereka
berdoa memakai nama Yesus. Dalam hal ini yang
terpenting adalah apakah kita memiliki relasi dengan
Yesus. Jika kita menggunakan “Demi nama Yesus”
sementara kita sendiri tidak memiliki hubungan dengan
Yesus, maka nama Yesus yang kita ucapkan tidak
memiliki kuasa apa-apa. Anak-anak Skewa juga
memakai “Demi nama Yesus” untuk mengusir roh jahat.
Tapi bukannya roh jahat itu keluar tapi malah mereka
dipermalukan oleh roh jahat itu. Miliki hubungan yang benar dengan Yesus dan
gunakan otoritas dan wibawa-Nya dalam doa-doa kita.

Minggu, 07 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI MINGGU 7 SEPTEMBER 2014 LUKAS 23:46, MATIUS 10:16-33


     MENYERAHKAN DIRI

Pertanyaan Renungan:

1. Apa yang Yesus janjikan, ketika Ia izinkan kita masuk pada masa-masa kritis
kehidupan kekritenan kita? (Matius 10:16-20)

2. Sikap apa yang harus kita punya dalam menghadapi masa-masa kritis tsb
diatas? (Matius 10:26-31)

Pengajaran:

“Ya Bapa, kedalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku” Ucapan Yesus yang terakhir ini
sekilas tampak normal bagi seseorang yang menjelang kematian. Namun, jika kita
amati, ucapan Yesus ini bukan semata ucapan kepasrahan. Lukas menulis bahwa,
Yesus berteriak nyaring, bukan berbisik lirih karena lemah. Masih ada kekuatan
dalam diri-Nya, namun saat itu Ia menyerahkan nyawanya kepada Bapa. Ini artinya
kematian-Nya benar-nemar terjadi atas kehendak Tuhan, bukan semata-mata karena
luka atau siksaan yang Ia alami. Ya, hidup mati kita semuanya terjadi seizin Dia.
Yesus sendiri berkata, jangan takut pada mereka yang hanya bisa membunuh tubuh
(MAT 10:28). Penyakit, kuasa manusia, kekayaan atau kemiskinan dll bukanlah yang
menentukan hidup mati kita. Sudah seharusnya bukan pada hal-hal tsb kita
sandarkan hidup kita. Bahkan jadi terasa eneh, jika kepada manusia kita bisa
percaya dan bahkan berani menyerahkan hidup kita padanya, tapi begitu sulit kita
percaya dan menyerahkan hidup kita pada Allah. Di dalam tangan Tuhan, semuanya
akan indah. Saat kita mau menyerahkan hidup kita, kemudian bersatu dengan
rencana-Nya, kemenanganlah yang akan kita dapat

Sabtu, 06 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI SABTU 6 SEPTEMBER 2014 YOHANES 19:28-30, GALATIA 3:1-13


    SUDAH SELESAI

Pertanyaan Renungan:

1. Karya keselamatan yang Yesus lakukan di kayu salib di deklarasikan dengan
kata “sudah selesai”, apa maksudnya? (Yohanes 19:30)

2. Apa yang yang harus kita lakukan untuk hidup dalam karya keselamatan
Yesus? (Galatia 3:7-10)

Pengajaran:

Kata “sudah selesai” yang diucapkan Yesus di atas kayu salib menggunakan kata
“tetelestai” yang artinya semuanya sudah selesai secara sempurna seperti yang
direncanakan. Tidak seperti PR anak kita yang perlu dikoreksi, tidak seperti tulisan
kontributor majalah atau TV yang perlu di edit. “Sudah selesai” artinya sempurna
tanpa perlu campur tangan pihak lain. Hal ini menyatakan kebenaran bahwa
keselamatan adalah 100% karya Kristus dan 0% karya manusia. Ketika kita mencoba
“menyempurnakan” karya Kristus di atas kayu salib dengan usaha-usaha manusia
yang lainnya justru akan merendahkan karya Kristus tsb. Jemaat Galatia rupanya
mengalami hal seperti ini. Di satu sisi mereka menerima pemberitaan injil Kristus
tapi disisi lain mereka menganggap hukum Taurat akan menyempurnakan
keselamatannya. Barangkali mereka merasa kurang mantap kalau hanya percaya
kepada Yesus saja, jadi mereka menambahkan aturan Taurat agar kehidupan
kekristenannya menjadi lebih meyakinkan. Sebuah sikap yang sangat bodoh (GAL
3:1-5). Ingatlah, bahwa sudah selesai artinya benar-benar sempurna. Jadi tidak perlu
ada secuilpun usaha manusia. Yang perlu kita lakukan hanyalah menerima semua
karya salib dengan “Iman” percaya kita.

Jumat, 05 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI JUMAT 5 SEPTEMBER 2014 YAKOBUS 1:2-4, YOHANES 19:28


   MISERY TO VICTORY

Pertanyaan Renungan:

1. Apakah sebagai anak Tuhan, kita bebas dari cobaan dan ujian?

2. Mengapa Tuhan izinkan kita mengalami cobaan dan ujian? (Yakobus 1:4)

Pengajaran:

Kita mungkin pernah atau sering bertanya dalam hati, mengapa Tuhan mengizinkan
masalah ini atau petaka itu kita alami dalam hidup kita?. Mengapa kita harus
mengikuti aturan-Nya, yang kerap sama sekali tidak sesuai dengan keinginan kita?
Mengapa kita bahkan harus mengalami penderitaan karena memutuskan
mengutamakan Dia lebih dari keinginan kita?. “Aku haus” Ucapan ini
menunjukkan penderitaan fisik yang Yesus rasakan. Ini juga menunjukkan
kemanusiaan Yesus, bahwa Ia memang benar-benar merasakan penderitaan demi
menebus kita didalam segala kelemahan dan keterbatasan kita sebagai manusia. Ini
juga adalah bukti bahwa penderitaan yang Yesus alami benar-benar komplit, tidak
hanya rohani tapi jasmani juga. Karena itu, pada hari ini jangan pernah kita berpikir
bahwa Allah tidak adil. “Semua-maunya saja Ia memberikan aturan ini dan itu. Apa
Dia pernah merasakan “beratnya” beban dan persoalan yang aku tanggung?”.
Camkan saudaraku, Ia tahu sekali masalah manusia. Ia bahkan bisa merasakan
keterbatasan kita. Namun aturan-Nya adalah seperti benang layang-layang, yang
mengarahkan kita untuk terus melambung tinggi, menggapai hal-hal yang benar dan
mulia yang telah Allah siapkan untuk kita nikmati baik pribadi, keluarga maupun
komonitas.

Kamis, 04 September 2014

ALBUM MP3 THE GREATEST HYMNS INSTRUMENTALIA VOL 1

ALBUM MP3 THE GREATEST HYMNS INSTRUMENTALIA VOL 1
lagu ini hanya untuk preview/promo saja.
jika anda menyukai lagunya, silahkan beli lagu originalnya di website resmi atau beli CD aslinya di CD Store terdekat di kota anda untuk menghargai karya Para Musisi Gerejawi, sehingga mereka tetap bisa berkarya demi Kemuliaan Nama Tuhan.
Untuk kalangan sendiri.not for copy and sale
pswd : gbi gihon

                download[4]

FIRMAN TUHAN HARI INI KAMIS 4 SEPTEMBER 2014 MARKUS 15:33-39


   TUHAN MENINGGALKANKU?

Pertanyaan Renungan:

1. Apa yang Yesus alami menjelang detik-detik kematiaan-Nya? (@ 34)

2. Ketika Yesus mati, apa yang terjadi dengan tabir Bait suci? Untuk apa hal ini
terjadi? (@ 37-38)

Pengajaran:

Teriakan “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?” yang berarti, “Allahku, Allahku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku?” Yesus tidak berbisik, tapi berteriak. Kita mungkin
bertanya-tanya, mengapa Yesus yang pernah berkata bahwa Ia dan Bapa adalah satu
(YOH 10:30) sampai bisa merasa ditinggalkan Bapanya? Itulah yang terjadi. Diatas
kayu salib, Ia menanggung dosa kita yang membuat diri-Nya menjadi terkutuk. Itulah
gambaran bagaimana dosa memisahkan kita dari Bapa. Setelah Yesus meneriakkan
kalimat diatas, seperti yang tercatat di injil Markus, ada sesuatu yang berbeda. Tirai
bait Suci terbelah dua (@ 38). Ini adalah lambang bersatunya Allah dengan manusia.
Melalui Yesus yang harus merasakan ditinggalkan Allah, kita bisa bersatu dengan
Allah. Ketika berbagai masalah, bahkan musibah datang dalam hidupnya, banyak
orang mengeluh karena merasa Tuhan meninggalkan dirinya sendirian. Bahkan
banyak orang sering kuatir akan hal ini itu, seolah-olah semua bergantung pada
dirinya sendiri, tanpa ada tangan Tuhan yang bisa diandalkan. Tetapi melalui Firman
Tuhan hari ini, sadarilah bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ia telah mati
dan menderita bagi kita agar kita dapat kembali bersatu dengan Allah. Bagaimana
mungkin kita justru masih ragu akan pertolongan-Nya? Bagaimana mungkin kita
justru membiarkan diri kita diliputi rasa kuatir akan penyertaan-Nya? Bagaimana
mungkin kita justru berusaha menjauh dari-Nya dengan tidak mau menyertakan
kehendak-Nya didalam setiap rencana kita?

Rabu, 03 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI RABU 3 SEPTEMBER 2014 MATIUS 15:4-6, YOHANES 19:27, 1TIMOTIUS 5:8


     INILAH IBUMU

Pertanyaan Renungan:

1. Orang Farisi dan ahli Taurat mengajarkan hal yang salah dalam hubungan
keluarga, ajaran apakah itu? (Matius 15:4-6)

2. Yesus memberi teladan dalam hal hubungan kelurga, teladan apakah itu?
(Yohanes 19:27)

Pengajaran:

Pada zaman Yesus hidup di dunia, orang Farisi mengajarkan bahwa kita sudah
dianggap menghormati orang tua jika kita memberi pada Allah apa yang seharusnya
menjadi bagian mereka. Jika dana yang seharusnya diberikan kepada orang tua kita
berikan kepada gereja, maka kita tidak perlu lagi memelihara orang tua (Mat 15:4-
6). Namun Yesus mengecam keras ajaran seperti itu. Paulus berkata, orang seperti
itu adalah murtad (1TIM 5:8). Ketika Yesus di atas kayu salib, di puncak
penderitaan-Nya, salah satu pesan terkhir Yesus adalah berkenaan dengan ibu-Nya Maria. Ia “titipkan” Maria kepada Yohanes murid-Nya untuk dirawat dan dipelihara.
Yohanes merawat Maria dan menjadikan Maria sebagai ibunya sendiri, demikian juga
sebaliknya, Maria menjadikan Yohanes anaknya sendiri. Inilah bukti perhatian Yesus
terhadap keluarganya. Ini juga bukti betapa Yesus peduli pada hubungan kita dengan
sesama, terutama keluarga. Karya salib adalah titik balik di mana perdamaian,
rekonsiliasi, kasih dan perhatian terhadap keluarga menjadi pulih kembali seperti
sediakala seperti yang Allah rencanakan sebelum dunia dijadikan.

Selasa, 02 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI SELASA 2 SEPTEMBER 2014 LUKAS 5:30-32, LUKAS 23:43


  MENARIK BAGI ORANG BERDOSA

Pertanyaan Renungan:

1. Apak yang salah dalam kehidupan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat? (@ 30)

2. Kebenaran apa yang saudara tangkap dari Lukas 23:43?

Pengajaran:



Pepatah berkata, “Teman-temanmu menunjukkan siapa dirimu” Jika ingin melihat
kepribadian seseorang, kita biasa melihat dari pergaulannya dan bagaimana temantemannya.
Saya setuju dengan pepatah tsb. Namun pepatah itu tidak selalu berlaku,
salah satunya adalah untuk menilai Yesus. Jika kita bertanya pada orang-orang yang
bukan percayapun, sejarah tetap saja mencatat bahwa, Yesus adalah seorang pribadi
yang dikenal karena kebaikan, pertolongan dan jiwanya yang penuh belas kasih. Tapi
bagaimana dengan teman-teman dan pergaulannya? Yesus sendiri berkata bahwa Ia
adalah sahabat pemungut cukai dan orang berdosa (LUK 7:34). Terhadap para Imam
dan orang Farisi yang terhormat pada masa itu, Ia justru kerap berdebat dan
mengecam mereka. Di tengah penderitaan-Nya, dalam kondisi terhina dan tak
berdaya, Yesus tetap menarik bagi orang berdosa. Salah satu penjahat yang
disalibkan bersama-Nya, yang juga sedang dalam derita yang sama mengundang
Yesus untuk menjadi bagian hidupnya. Meski tanpa mujizat, tanpa bukti berkat
kekayaan dan kekuasaan, Yesus tetap menarik. Kenapa? Karena “Kasih” ada didalam
Dia dan sikapnya menunjukkan itu. Inilah yang seharusnya terjadi pada gereja.
Gereja seharusnya bukan tempat yang hanya menarik bagi mereka yang merasa
dirinya sudah baik. Kehidupan orang Kristen seharusnya bukan hanya menarik bagi
sesama orang Kristen untuk berteman dengannya. Tapi gereja dan orang Kristen
harus bisa menarik dunia dan orang-orang yang masih bergumul dalam dosa. Bukan
karena gereja tampak megah, kuat, bersih dll, tapi karena ada “Kasih Kristus” yang
tulus disana.

Senin, 01 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI SENIN 1 SEPTEMBER 2014 DIAMPUNI


     DIAMPUNI
Pertanyaan Renungan:

1. Kebenaran apakah yaang anda dapat setelah
membaca Matius 18:21-35?

2. Berdasarkan Lukas 23:34, mengapa kita harus
mengampuni?

Pengajaran:


“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu
apa yang mereka perbuat.” Itulah ucapan pertama yang
disampaikan sang Raja di atas salib penderitaan-Nya.
Itu doa-Nya pada orang-orang yang telah memfitnah,
menyiksa dan menyalibkan-Nya. Itu juga doanya kepada
setiap kita yang telah berdosa dan memberontak
kepada Bapa, pencipta segala yang ada. Sabda Yesus di
atas salib diawali dengan sebuah pengampunan. Ingat
selalu perumpamaan Yesus tentang seorang raja yang
membebaskan utang 10 ribu talenta seorang hambanya.
Inilah yang menjadi tujuan utama Yesus datang ke
dunia. Keselamatan dimulai dari pengampunan. Dan
di atas kayu salib, Ia tidak sekedar memberi kita
pengampunan, melainkan juga memberikan teladan.
Mengetahui bahwa kita telah diampuni oleh-Nya,
respon kita tidak cukup hanya dengan sukacita dan
ucapan syukur. Respon utama yang Ia mau adalah agar
kita juga mengampuni sesama kita. Kesalahan orang
lain pada kita tidaklah sebesar dosa kita pada Allah
Bapa. Allah saja mau mengampuni kita, apalagi kita
terhadap sesama. Tidak ada kata lain, “Berikan
pengampunan atas orang-orang yang bersalah pada
kita”. Itu adalah sabda Raja di atas segala Raja, Tuhan
di atas segala Tuhan. Penguasa tunggal hidup kita,
Yesus Kristus Tuhan.