Sabtu, 08 Agustus 2015

ARTIKEL ROHANI SAYA ADA BUAT ANDA



  Saya suka sekali dengan tagline iklan salah satu brand asuransi terkenal di
Indonesia, “Always listening, Always understanding”, dalam terjemahan
bahasa Indonesia berarti “Selalu mendengarkan, Selalu memahami”
Meskipun kalimat ini murni untuk kepentingan pemasaran, namun nilai
yang terkandung di dalamnya sunguh-sungguh menyentuh siapun yang
mendengarnya. Kebutuhan akan perhatian memang merupakan kebutuhan
instingtif dari semua manusia. Dalam beberapa bulan terakhir
menjelang berakhirnya tahun 2013, menurut catatan Himpunan Psikologi
Indonesia (HIMPSI) terjadi peningkatan angka kematian akibat bunuh diri.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa mayoritas kasus bunuh diri
terjadi akibat ketiadaan orang terdekat saat yang bersangkutan tengah
dilanda masalah berat. Kesepian menjadi isu utama dalam banyak kejadian
bunuh diri, Ketika berada dalam fase tertekan, seseorang tidak bisa
diharapkan bercerita tentang masalah apa yang dihadapinya. Orang
terdekatlah yang seharusnya menangkap sinyal ketika sahabatnya mulai
menunjukkan perilaku ganjil. Kalau sudah begini kondisinya, Biasanya ada
hal yang sedang disembunyikan oleh orang tsb. Dalam kitab 1 Raja-
Raja, dicatat Elia pernah merasa sangat frustasi. Dia kesepian, sampai
memilih lebih baik mati saja. Elia tidak kuat menghadapi realita kehidupan
sebagai nazir Allah. Ia merasa beban pelayanan yang ditanggungnya
sungguh sangat berat. Balasan yang ia terima tidak sebanding dengan
keberhasilan pelayanan yang ia lakukan. Elia merasa tidak dihargai,
bahkan sebaliknya malah terancam mati. Tetapi didalam sikon putus asa
itu, malaikat Tuhan datang menghibur dirinya. Setidaknya dua kali Elia
dikunjungi malalikat Tuhan. Setelah mendapat penguatan dari malaikat
Tuhan, Elia bangkit dari keterpurukannya. Ia bangun, lalu makan dan
minum. Oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat
puluh malam lamanya hingga sampai ke gunung Tuhan, yakni gunung
Horeb. Dari kasus Elia kita melihat begitu hebatnya kekutan penghiburan.
Setiap kita, anak-anak Tuhan seharusnya demikian. Sudah sepatutnyalah
kita menjadi pribadi yang selalu ada bagi sahabat, kerabat dan orang
orang yang dekat dihati kita. Firman Tuhan dalam Ibrani 10;24 memberi
nasehat, “Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong
dalam kasih dan pekerjaan baik”. Frasa “Saling mendorong” bersifat dua
arah. Sering Allah izinkan kita menghibur saudara-saudara yang sedang
lemah. Kadang kita jenuh dan bosan apabila Allah izinkan diri kita
melakukan hal-hal tsb. Namun percayalah, suatu hari perhatian itu akan
kembali ke kita, saat kita dirundung masalah dan memerlukan perhatian.
Istilah “Curhat (curahan hati)” sebenarnya bukanlah sesuatu yang
berlebihan. Sebuah penelitian Psikologi menunjukkan bahwa sebuah
masalah terdiri dari 30% komponen emosi dan 70% komponen inti. Ketika
seseorang curhat kepada sahabatnya, 30% masalah sebenarnya telah
selesai. Ketika komponen emosi telah teratasi, kini tinggal fokus
menyelesaikan inti permasalahan. Gihon Community, mari saling memberi
perhatian. Dengan memberi perhatian kita akan menerima perhatian.

0 komentar:

Posting Komentar