Sabtu, 19 September 2015

ARTIKEL ROHANI JADILAH PEMENANG


   Melalui surat Efesus 6: 12, Alkitab memberi gambaran kepada kita bahwa
kehidupan yang kita jalani sepanjang hidup bagaikan area pertempuran, di mana
kita akan selalu menjadi sasaran lawan yang selalu berusaha melumpuhkan kita.
Ketika sebuah pasukan berada di medan pertempuran, maka mereka
diperhadapkan pada dua pilihan, mengalah atau dikalahkan, membunuh atau
dibunuh. Tidak ada istilah seri seperti dalam sebuah permainan. Ingat! Kehidupan


kekristenan kita adalah area yang rawan untuk terjadinya pertempuran. Sebab
dengan jelas Petrus mengingatkan kita: “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu,
si iblis berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang
yang dapat ditelannya” (1Petrus 5:8). Hal yang ingin ditekankan disini adalah
tingkat kewaspadaan kita orang percaya didalam mengantipasi kehadiran musuh
dan kekuatannya untuk menghancurkan kita. Semakin tinggi tingkat kewaspadaan
kita akan menjadi penentu terbesar untuk menjadi pemenang. Dengan sangat
mudah iblis akan memakai sikon yang kita hadapi untuk melumpuhkan
kewaspadaan kita akan kehadirannya. Bukankah banyak perselisihan yang
menyebabkan perpecahan di antara orang percaya, ataupun sikon sulit yang
memporak-porandakan iman kita? Biasanya dengan sangat mudah kita dikalahkan
oleh keadaan. Inilah yang menjadi point penting bagi Daud ketika
diperhadapkan dengan keadaan yang sulit seperti: iri hati Saul, caci maki Simei,
pengkhianatan Absalom dll. Kemampuannya melihat kehadiran iblis dalam setiap
sikon yang dihadapi, menghindarkannya dari potensi untuk berbalik menjatuhkan
Saul, membalas caci maki Simei dengan sebilah pedangnya, dan bertarung
melawan anaknya sendiri yaitu Absalom. Ia mengalahkan semua sikon itu dengan
kemenangan rohani yang luar biasa. Dengan demikian kita dapat memahami
pernyataan Daud, “Aku mengejar musuhku sampai kutangkap mereka, dan tidak
berbalik sebelum kubalaskan......mereka rebah di bawah kakiku” (Mazmur 18:38-
39). Apapun keadaannya Daud selalu ingin tampil sebagai pemenang. Sebab satu
hal yang ia sadari bahwa keperkasaan Tuhan ialah kekuatannya di dalam
mengalahkan musuh. Paulus berkata bahwa kita lebih dari seorang pemenang.
Artinya, kehadiran Tuhan membuat kita memiliki potensi yang jauh lebih besar
untuk dapat mengalahkan daripada dikalahkan. Adakah saat ini kita diperhadapkan
pada berbagai sikon sulit yang membuat kita seperti korban yang dilucuti? Ingat,
kekuatan Tuhan di dalam diri kita untuk memunculkan kita sebagai pemenang, jauh
lebih besar daripada kekuatan iblis untuk mengalahkan kita. Turuti nasehat Paulus,
“Hendaklah kamu kuat did alam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.....Ambilah
seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan
pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala
sesuatu” Kekuatan Gihon Community, Imani, perkatakan dan alami bahwa Tuhan
adalah jaminan kemenangan kita.

0 komentar:

Posting Komentar