Sabtu, 24 Oktober 2015

FIRMAN TUHAN HARI INI SABTU 24 OKTOBER 2015 MEMBANGUN MASA DEPAN


  AMSAL 23:24-35

RHEMA APA YANG SAUDARA DAPAT DARI BACAAN DI ATAS:
1. ...................................................................................................
2. ..................................................................................................
Pengajaran :



Dalam masa dasawarsa terakhir ini terjadi satu masalah serius tentang
pembangunan karakter bangsa. Itulah yang dikemukakan oleh Ny.
Sulasikin Murpratomo, mantan menteri Urusan Wanita era orde baru. Hal
ini dipicu dengan pembentukan konsep diri anak itu sendiri dalam keluarga,
sekolah dan masyarakat. Perhatikan beberapa hal berikut ini: Jika seorang
anak hidup dengan omelan, ia akan belajar mengomel. Jika seorang anak
hidup dengan permusuhan, ia belajar menjadi pemalu. Jika seorang anak
hidup dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah dan rendah diri.
Jika seorang anak hidup dengan toleransi, ia belajar bersabar. Jika seorang
anak hidup dengan dorongan, ia belajar percaya diri. Jika seorang anak
hidup dengan persetujuan, ia belajar menyukai dirinya. Jika seorang anak
hidup dengan penerimaan dan persahabatan, ia belajar menemukan kasih
di dunia. Ketiga lembaga tadi (keluarga, sekolah dan masyarakat)
akhir-akhir ini mulai mengesampingkan pendidikan moral seorang anak,
dan hanya mengedepankan prestasi dan kecerdasan anak tanpa di imbangi
dengan pendidikan mentalitas seorang anak. Hasilnya, anak-anak
cenderung bersikap acuh tak acuh, egois, bahkan skeptis. Kondisi ini
diperburuk dengan angka perceraian yang tinggi. Anak-anak yang
seharusnya dibesarkan dengan kasih sayang yang utuh dari kedua orang
tua malah mengenyam dampak negatif perceraian itu. Mereka terbiasa
melihat pertengkaran dan caci maki kedua orang tuanya. Dan bisa
dipastikan kelak mereka tumbuh menjadi anak yang menutup diri atau
bahkan cenderung memiliki sikap memberontak. Tahukah anda bahwa
Tuhan Yesus memandang serius masalah ini. Dia tidak pernah menganggap
anak-anak sebagai golongan kelas tiga dalam pelayanan-Nya, bahkan
berkali-kali Dia memberi perumpamaan yang mengisahkan tentang
seorang anak. Lihatlah bagaimana kerasnya Dia menegur murid-murid-Nya
yang menghalangi sekelompok anak-anak yang ingin mendekat kepada-
Nya. Satu peringatan keras yang pernah keluar dari mulut-Nya, “Tetapi
barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya
kepada-Ku, lebih baik baginya jika batu kilangan di ikatkan pada lehernya
lalu ia ditenggelamkan kedalam laut”. Gihon Community, Khususnya
para orang tua, suatu tugas dan tanggung jawab yang besar sedang Allah
taruh dalam hidup anda. Masa depan dan keberhasilan anak-anak anda
sangat ditentukan dari cara anda mendidik mereka. Marilah minta hikmat
dari Tuhan untuk mengajar anak-anak kita. Hai para ayah, berikan kasih
dan teguran yang seimbang pada mereka. Hai para ibu, pergunakan lutut
dan tangis anda untuk mendoakan mereka.

0 komentar:

Posting Komentar