“TIGA
HAL YANG MENGUBAH WAKTUNYA TUHAN “
Pada
hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada disitu;
Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka
kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.”
Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau daripadaku ibu? Saatku belum
tiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada
pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu (YOH 2:1-5). Kisah diatas terjadi pada waktu Yesus dan
murid-murid-Nya di undang pada suatu pesta perkawinan di Kana. Ketika itu
mempelai kehabisan angur dan apabila itu diketahui undangan, tentunya akan menjadi
hal yang sangat memalukan. Maria ibu
Yesus adalah seorang yang penuh kasih dan sangat lembut hatinya. Ia tidak ingin
hal itu dialami oleh kedua mempelai. Maria bisa merasakan, jika hal itu terjadi
pastilah rumah tangga yang baru dibentuk itu tidak akan pernah bahagia karena
sepanjang hayat akan menjadi bahan tertawaan, hinaan dan cercaan. Oleh sebab
itu ia berkata kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur.” Namun Yesus menjawab:
“Saatku belum tiba.” Yesus adalah Tuhan yang tentunya tidak pernah berbohong
dan berdusta dalam kata-kata. Jika dikatakan saatku belum tiba, pastilah benar
bahwa saat Tuhan belum tiba. Jadi artinya semua ada waktunya. Benarlah apa yang
tertulis di (PKH 3:1) “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun dibawah
kolong langit ini ada waktunya”. Oleh
sebab itu sdr, jangan terlalu memaksakan diri untuk memperoleh sesuatu, sebab
segala sesuatu ada waktunya. Tuhan punya waktu sendiri untuk bertindak, dan
Tuhan tahu waktu terbaik buat menjawab doa kita. Tetapi jangan lupa bahwa Tuhan
adalah Allah yang maha kuasa yang empunya segalanya termasuk sang empunya
waktu. Tuhan dapat mengubah waktu menurut kehendak-Nya. Namun tidak dengan begitu
saja Tuhan mengubah waktunya. Ada tiga hal yang dapat mengubah waktunya Tuhan:
1).
KASIH
Yesus
dan Maria ibunya sangat mengasihi kedua mempelai. Yesus dan ibunya tidak ingin
kedua mempelai dipermalukan. Oleh sebab itu Yesus mengubah waktunya karena rasa
kasih yang besar itu. Semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;
yang membuat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya
(MAZ 25:3). Mulailah Yunus masuk kedalam kota itu sehari perjalanan jauhnya,
lalu berseru; “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggang balikkan” Namun
Tuhan membatalkan keputusan-Nya karena Niniwe bertobat. Itu dapat kita lihat
pada ayat berikut ini: Orang Niniwe
percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka baik orang
dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu
kepada Raja kota Niniwe, turunlah Ia dari singgasananya, ditanggalkannya
jubahnya, diselubungkannya kain
kabung lalu duduklah Ia di abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya
orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: “Manusia dan ternak, lembu
sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan
tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain
kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah mereka
masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa
tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya
yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa” Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu,
yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka
menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka
dan IA pun tidak jadi melakukannya (YUN 3:5-10). Pertobatan membuat Tuhan
berbelas kasihan sehingga membatalkan keputusannya.
2).
KETAATAN
Ketaatan
membuat Tuhan Yesus bekerja walaupun belum waktunya. Tuhan Yesus mengubah air
menjadi angur karena ada orang-orang yang taat, mereka adalah para pelayan yang
menyiapkan air dan tempayan. Kita perhatikan ayat berikut:
Tetapi
ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah
itu. Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat
orang Yahudi masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan
itu: “Isilah tempayan-tempayan itu dengan air” Dan mereka pun mengisinya sampai
penuh. Para pelayan tsb tanpa bertanya-tanya langsung melakukan apa yang diperintahkan
oleh Yesus dan ibunya. Ketaatan para pelayan berbuah manis, Tuhan Yesus berkenan
mengubah air menjadi anggur, padahal saat itu belum waktunya bagi DIA untuk
mengadakan mujizat. Maria adalah gambaran dari para penatua (gembala) dan Yesus
adalah gambaran Allah kita. Oleh sebab itu sdrku agar mujizat terjadi, jadilah
jemaat yang yang taat, dengar-dengaran kepada suara Gembala. Jangan memberontak
seperti Miryam dan Harun. Kemudian lakukan Firman Tuhan tepat seperti yang diperintahkan,
tidak menambahi atau mengurangi .
3).
UNDANG YESUS UNTUK HADIR DALAM HIDUP KITA
Kehadiran
Yesus membawa berkat buat kedua mempelai dari kota Kana. Suasana pesta yang
meriah terhindar dari petaka yang yang memalukan. Oleh sebab itu undang Yesus
hadir dalam hidup kita. Berikan ruang hati kita semuanya untuk Yesus tinggal
didalamnya. Banyak orang yang tidak mengundang Yesus dalam hidupnya. Mereka
lebih memilih mengundang paranormal, perdukunan dan okultisme. Akibatnya mereka
hidup dalam kutuk. Maka dari itu, undanglah Yesus untuk berdiam dalam hidup
kita, maka kita terhindar dari kutuk yang membawa kita kepada malapetaka dan
bencana
Disadur
dari Artikel Kristen