Tidak
ada seorang manusiapun yang akan lepas dari yang namanya badai kehidupan. Suka
atau tidak suka setiap orang pasti mengalaminya. Apakah dia miskin maupun kaya,
umat Tuhan ataupun bukan semuanya pasti mengalaminya. Sama seperti badai tidak
memilih-milih sasarannya dibumi demikian juga badai kehidupan tidak akan
memilih-milih sasarannya. Kita sering melihat di TV, daerah-daerah yang dilanda
badai biasanya banyak mengalami kehancuran. Namun pernahkah sdr perhatikan, diantara
bangunan-bangunan yang hancur pasti ada beberapa yang tidak? Lalu yang menjadi
pertanyaan, kenapa ada rumah yang hancur dan kenapa ada ada pula yang bertahan.
Jawabannya adalah, rumah yang bertahan dibangun dengan pondasi yang kuat sementara
rumah yang hancur dibangun dengan pondasi yang lemah.
Demikian
halnya dengan kehidupan rohani. Orang Kristen yang dibangun diatas pondasi yang
kuat (dibangun diatas batu yang kokoh) tidak akan hancur menghadapi badai.
Tetapi sebaliknya, orang Kristen yang kehidupannya dibangun diatas pasir akan hancur.
Yang dimaksud membangun diatas batu adalah orang yang mendengarkan dan
melakukan Firman Tuhan. Sementara orang yang membangun diatas pasir adalah
orang yang mendengarkan Firman namun tidak melakukannya (MAT 7:24-27). Lalu yang menjadi pertanyaan, mengapa
harus ada badai?
1).
UNTUK MEMBUKTIKAN APAKAH SESEORANNG ITU HIDUP DALAM FIRMAN TUHAN ATAU TIDAK
Dengan
badai akan teruji siapa yang benar-benar hidup dan tinggal dalam Firman Tuhan
dan siapa yang tidak. Orang yang senantiasa hidup dalam Firman akan senantiasa
teguh berdiri karena ia mengerti akan maksud Tuhan dan ia juga mengerti bahwa
badai yang di alaminya itu tidak akan melebihi kekutannya seperti apa kata
(1KOR 10:13...Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan
biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu IA
tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu
dicobai IA akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat
menanggungnya). Orang yang hidup dalam Firman Tuhan adalah orang yang menanti-nantikan
dan menaruh harapannya hanya pada Tuhan. Orang seperti ini tidak akan pernah
lelah mengikuti Tuhan. Alkitab mencatat orang seperti ini di umpamakan seperti
burung rajawali (YES 40:31...Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN
mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan
kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah). Burung rajawali adalah jenis burung yang unik,
karena
burung ini tidak pernah takut badai. Kalau burung jenis lain akan sembunyi
(menghindar) dari badai. Bagi burung rajawali, badai tidak membuatnya hancur
dan hilang, justru badai membuatnya terbang semakin tinggi dan semakin jauh.
Saudaraku, suka atau tidak suka, suatu saat kita pasti akan menghadapi badai
itu. Seperti halnya burung rajawali, mari jadikan badai itu sebagai sarana
untuk meningkatkan hidup kerohanian yang semakin tinggi
2).
UNTUK MEMBUKTIKAN APAKAH KITA KRISTEN SEKAM ATAU BUKAN
(AYUB
21:18......Mereka akan menjadi seperti jerami di depan angin, seperti sekam
yang diterbangkan badai). Sekam adalah kulit dari padi-padian. Sekam hampir
tidak memiliki bobot karena telah kehilangan bulir padanya, itulah sebabnya
sekam dengan mudah di tiup angin. Kristen sekam adalah kehidupan yang tidak
memiliki bobot kerohanian. Itulah sebabnya ketika ada angin terlebih badai, ia
akan terbang dan hilang bersama badai tsb. Oleh sebab itu mari kita perhatikan
hidup kita. Apakah kita punya bobot rohani atau tidak. Badai kehidupan akan membuktikan
itu. Jika kita adalah Kristen yang memiliki bobot, maka badai tidak akan pernah
bisa menerbangkan kita. Tetapi sebaliknya jika kita adalah Kristen yang tidak
memiliki bobot rohani (Kristen sekam) maka ketika badai kehidupan datang, kita
akan hilang bersama badai itu.
Oleh
sebab itu, jika saudara dan saya ingin kuat menghadapi badai, hiduplah dalam
Firman Tuhan dan milikilah bobot rohani itu. Maka ketika badai datang, saudara
dan saya akan seperti burung rajawali yang terus terbang tinggi. Yakinlah, dalam
pengiringan kepada Kristus, kita akan senantiasa mendapat kekuatan baru. Berlari
tidak menjadi lesu, berjalan dan tidak menjadi lelah.
Disadur dari
Artikel Kristen