Selasa, 25 Maret 2014

ARTIKEL ROHANI DIMENSI KETAATAN Lukas 1:38

   “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu”




   
  Maria adalah salah satu dari sekian orang yang hidup dalam ketaatan pada kehendak Allah. Karena ketaatannya itu, Maria yang belum menikah harus menerima kenyataan, mengandung seorang anak dan menanggung aib. Karena kehamilan secara supranatural seperti itu belum pernah terjadi dalam masyarakat Yahudi. Ketaatan Maria kepada kehendak dan rencana Allah tentu mendatangkan resiko (akibat yang tidak ringan). Apalagi dia hidup ditengah-tegah masyarakat Yahudi yang terkenal memiliki pola kehidupan sangat religius.      Rasa malu, aib yang luar baisa, ejekan, gosip negatif pasti di alami Maria. Bahkan menurut tradisi Maria harus dihukum. Tetapi fakta membuktikan bahwa Maria telah siap untuk menerima segala resiko (akibat) dari hidup dalam kehendak Allah itu. Justru melalui ketaatannya, menjadikan Maria hidup didalam dimensi anugerah Allah. Alkitab mencatat, Maria disebut orang yang berbahagia. Karena melalui Maria, Yesus lahir kedunia ini.      Demikian juga dengan hidup kekristenan yang mau taat pada kehendak dan rencana Allah. Mungkin kita akan mengalami resiko (akibat) yang menyakitkan, tetapi justru melalui hidup dalam ketaatan itulah kita sedang masuk dalam dimensi anugerah Allah. Dimana kita sedang mengandung benih ilahi yaitu kuasa Allah, yang sebentar lagi akan keluar dalam bentuk mujizat dalam hidup kita. Olehnya tetaplah melangkah dalam ketaatan kepada kehendak Allah supaya mujizat Allah nyata atas hidup kita.

  Mujizat itu nyata ketika kita mau hidup didalam dimensi ketaatan kepada Allah



0 komentar:

Posting Komentar