Senin, 30 Juni 2014

ARTIKEL ROHANI “MEMILIKI DOA YANG PENUH KUASA”


    SHALLOM GIHON COMMUNITY

Sebagai umat Tuhan tentunya kita senantiasa menaikkan doa kepada-Nya, entah itu doa untuk kebutuhan, perlindungan, kelepasan, permohonan, ucapan syukur, syafaat dan lain sebagainya. Tetapi seringkali terjadi bahwa kita sendiri kurang yakin, apakah doa yang dinaikkan itu benar-benar membawa pengaruh dalam kehidupan kita.


Bahkan ada waktu-waktu tertentu kita malah meminta orang lain yang kita anggap lebih rohani dari kita, mungkin bapa rohani, gembala (pendeta), berdoa untuk kita.  Kita menganggap bahwa kalau mereka berdoa, pasti lebih “ampuh” dibanding kalau kita yang menaikkan doa sendiri. Sehingga pada akhirnya, pendeta-lah dianggap memiliki “kesaktian” dalam berdoa.
Tuhan memang memakai sebagian orang yang khusus dipanggil untuk melayani umat-Nya dalam pelayanan pekerjaan Tuhan seperti di gereja. Dan otoritas daripada-Nya juga turun atas mereka. Dan bukan suatu kesalahan jika meminta dukungan doa dari mereka. Tapi dalam hal berdoa, Tuhan tidak membatasi siapa saja yang dapat menaikkan doa yang memiliki kuasa dan benar-benar membawa pengaruh bagi kehidupan kita. Bahkan orang yang baru menerima Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat bisa juga memiliki doa yang penuh kuasa.
Kalau begitu bagaimana dapat memiliki doa yang penuh kuasa, supaya kita tidak lagi bergantung kepada orang lain untuk berdoa bagi diri kita?

1).   MENGAKU DOSA

“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu...” (YAK 5:16A)
Halangan yang paling utama bagi doa kita adalah dosa. Sebanyak apapun kita berdoa, namun jika masih ada dosa yang masih diperbuat, maka tidak akan memiliki doa yang berkuasa.
“Sesungguhnya tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan
 Allahmu ialah segala kejahatanmu” (YES 59:1-2).      Akuilah dosa yang ada, bertobat dan datang pada Yesus. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang setia. Dia akan menghapuskan setiap dosa kita yang kita akui dihadapan-Nya. Jangan lakukan lagi dosa yang pernah diperbuat. Minta kekuatan dari Tuhan supaya dapat hidup benar dihadapan-Nya


2).  SALING MENDOAKAN

“Dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh”  (YAK 5:16B)
Ada kalanya bahwa ketika kita sendiri sedang dalam kondisi tidak sehat, tetapi Tuhan meminta kita untuk mendoakan orang sakit. Atau bahkan ketika sendiri sedang ada masalah, tetapi ada orang lain yang meminta untuk didoakan atas segala masalah yang mereka hadapi.     Ketika kita taat mengikuti perintah Tuhan, kita akan melihat pekerjaan Tuhan yang luar biasa. Kita akan melihat bahwa Tuhan sendiri yang akan membereskan masalah-masalah yang kita hadapi, ketika kita taat mengikuti perintah-Nya. Doakanlah orang-orang yang membutuhkan dukungan doa. Tuhan akan memberikan apa yang kita ingini.


3). YAKIN

“Doa orang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya”
(YAK 5:16C). Keraguan dan kebimbangan identik dengan ketidakpercayaan. Kisah Petrus yang berjalan di atas air mencerminkan hal ini. Petrus tidak seratus persen percaya bahwa dia bisa berjalan di atas air, walaupun sempat sesaat berjalan diatasnya. Keraguan muncul dalam dirinya ketika dia melihat keadaan sebenarnya yang dia hadapi. Disaat keraguan muncul itu muncul, disaat itulah dia mulai tenggelam.
“Hendaklah ia memintanya dengan iman dan sama sekali jangan bimbang. Sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin.      Yakinlah dengan apa yang di doakan, percaya sepenuhnya bahwa doa yang dinaikkan akan membawa pengaruh kepada kehidupan. Jangan bimbang dan jangan ragu.
“Jawab Yesus: “Katamu: jika engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” (MRK 9:23)

0 komentar:

Posting Komentar