Jumat, 27 Maret 2015

ARTIKEL ROHANI KRISTEN TIPE FARISI


  “Apakah diperbolehkan orang mewnceraikan istrinya dengan alasan apa saja?”
                                                    Matius 19:3




“Dengan alasan apakah seseorang dapat menceraikan istrinya?” Ini adalah
pertanyaan yang sering diajukan pada seminar-seminar pernikahan bahagia.
Sebuah pertanyaan yang aneh. Sebab bagaimana mungkin mereka dapat berpikir
dan bertanya mengenai alasan untuk perceraian sementara mareka sedang
mengikuti seminar tentang pernikahan bahagia. Saya melihat ada indikasi kelicikan
yang terselubung didalam pikiran para penanya ini. Kenyataan yang sering saya
lihat dilapangan, 99% orang yang bertanya demikian memang memiliki rencana
untuk berkhianat terhadap pasangannya. Dan tujuan kedatangan mereka ke
seminar yang demikian adalah untuk mencari legalitas atas perbuatan busuk
mereka. Kejadian tsb diatas mengingatkan saya akan teguran Yesus kepada
orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Mereka berargumen, tidak wajib lagi
menghormati dan memelihara orang tua mereka apabila mereka menggunakan
uang santunan tsb untuk persembahan kepada Allah. Bagi Yesus, tidak ada sebutan
yang lebih pantas lagi terhadap mereka selain “munafik” Sebab mereka mencoba
untuk menyatakan bahwa Firman Allah tidak berlaku lagi demi alasan-alasan dan
pertimbangan manusiawi dan perbuatan daging mereka. Bukankah kedua kelompok
diatas memiliki persamaan: ......Mereka berusaha mencari titik lemah Firman Allah,
untuk dapat menyatakan bahwa Firman Allah tidak berlaku lagi, berdasarkan
alasan-alasan mereka yang rasional, supaya mereka memperoleh legalitas bagi
perbuatan busuk mereka. Bukankah kadang kala anak-anak Tuhan (orang orang
pilihan-Nya) juga bersikap seperti orang-orang Farisi? Kita tahu, bahwa kita
harus mengampuni orang yang memusuhi kita, tetapi kita beralasan, bukankah
orang fasik patut mendapat ganjaran, dan tidak salah khan kalau kita
membalasnya?. Atau, kita harus menghormati pemimpin kita, tetapi kenyataannya
kita berbantah, bahkan kita menghujat dia. Hari ini, mari kita bertobat! Jangan
lagi menawar perintah Tuhan dan jangan menambahi Firman-Nya, supaya kita tidak
ditegurnya dan dianggap pendusta (AMS 30:6). Terhadap manusia, mungkin kita
dapat berbantah. Tetapi ingat! Jangan menganggap Allah itu bodoh? Setiap
perbuatan fasik yang kita lakukan selama hayat di dunia ini, suatu saat nanti akan
kita pertanggung jawabkan dihadapan-Nya Kristen munafik menyatakan bahwa
Firman Allah tidak berlaku lagi, demi alasan-alasan dan pertimbangan manusia dan
perbuatan daging.

0 komentar:

Posting Komentar