“Apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya dengan alasan apapun?.”
MATIUS
19:3
Dengan
alasan apakah seseorang dapat menceraikan istrinya? Ini adalah pertanyaan yang
sering diajukan pada seminar-seminar pernikahan. Sebuah pertanyaan yang aneh.
Sebab bagaimana mungkin mereka dapat berpikir dan bertanya mengenai alasan
untuk perceraian, sementara mereka sedang mengikuti seminar tentang pernikahan
bahagia?. Saya melihat, ada satu kelicikan yang tersembunyi didalam pikiran
mereka, ketika bertanya seperti itu. Sebab 99% orang yang bertanya demikian, adalah
mereka memiliki rencana berkhianat terhadap pasangannya. Tujuan mereka datang
ke seminar tsb adalah untuk mencari legalitas dari perbuatan busuk mereka.
Kejadian
ini mengingatkan saya akan teguran Yesus kepada orang-orang Farisi dan ahli
Taurat, saat mereka memberi alasan, tidak wajib lagi menghormati dan memelihara
orang tua, apabila uang jatah untuk orang tua tsb dipersembahan kepada Allah.
Bagi Yesus tidak ada sebutan yang lebih pantas terhadap mereka kecuali:
MUNAFIK! Sebab mereka mencoba untuk menyatakan bahwa Firman Allah tidak berlaku
lagi, demi alasan dan pertimbangan manusiawi (perbuatan daging) mereka.
Bukankah kedua kelompok orang ini memiliki satu persamaan, mereka berusaha mencari
titik lemah Firman Allah, kemudian menyatakan bahwa Firman Allah tsb tidak
berlaku lagi karena alasan-alasan rasional, supaya mereka memperoleh legalitas
atas perbuatan busuk mereka.
Bukankah
kita seringkali bersikap seperti orang-orang Farisi? Kita tahu, bahwa kita
harus mengampuni orang yang memusuhi kita, tetapi kita beralasan karena kita
ingin membalas orang itu. Atau kita harus menghormati pemimpin, tetapi kita
berbantah, dengan alasan pemimpin yang lalim, tidak pantas dihormati tetapi
lebih pantas dihujat. Hari ini, mari kita bertobat! Jangan lagi menawar
perintah Tuhan, apalagi menambahi atau mengurangi Firman-Nya. Akibatnya ??? Sangat-sangat fatal (WAHYU
22:18-19, AMS 30:6).
0 komentar:
Posting Komentar