Pertanyaan Renungan:
1.
Apa dampak dari kerajinan dan apa
akibat kemalasan? (AMS 12:24)
2.
Apakah kejadian ini pernah terjadi dalam
hidup anda? (AMS 12:27)
3.
Apa nasehat Tuhan? (ROM 12:11)
Pengajaran:
Beberapa tahun lalu, lahirlah seorang bayi mungil
dalam sebuah keluarga petani yang kaya di kota New York. Mata bayi tersebut
nyaris buta dan kesehatannya buruk, sehingga ia tidak bisa menjalani pendidikan
di sekolah seperti layaknya anak-anak
normal. Suatu ketika, ia merengek agar di izinkan bermain sepak bola dengan
anak-anak yang lain, tetapi ia diberitahu bahwa kesehatannya tidak memungkinkan.
Kemudian ia berkata, “Saya akan menjadi kuat, tak peduli apa kata dokter. Saya
mau melatih tubuh saya yang lemah ini sampai saya menjadi atlet”.
Dia mulai rajin berlatih meskipun masih lambat,
tetapi dengan usaha yang terus menerus dan tekun sampai ia berhasil. Sewaktu
menjadi seorang pemuda, ia pergi ke barat dan menjalani kehidupan keras sebagai
peternak. Ia meluangkan banyak waktu beberapa jam diatas pelana kuda sehingga
ia dihormati dan dicintai oleh peternak lainnya. Akhirnya mereka bergabung
dengan resimen kavalerinya dalam perang Spanyol Amerika. Resimen mereka
terkenal sebagai “penunggang-penunggang kuda yang berani”. Dia adalah Theodore
Roosevelt, Presiden Amerika Serikat yang ke 26.
Tak seorangpun dapat memisahkan keberhasilan dari
sifat rajin dan tekun. Karena untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, seseorang
dituntut untuk kerja keras, usaha ekstra, banyak belajar, serta persiapan yang
matang. Sebenarnya, seseorang yang rajin berlatih (belajar) sedang
menginvestasikan sesuatu bagi dirinya sendiri serta orang lain yang akan dituai
pada masanya kelak.
0 komentar:
Posting Komentar