" Siapa bijak hati, memperhatikan perintah perintah....
tetapi siapa bodoh bicaranya akan jatuh"
Amsal 10:8
Seorang suami satu kali mengeluh pada ibunya. “Istriku beberapa hari ini tidak mau bicara denganku”. Ibunya memandang putranya dengan bijak dan berkata,”Mungkindia sedang berusaha menyampaikan sesuatu padamu, nak!”.
Seperti kisah diatas, mungkin anda pernah mengalami dalam berkomunikasi dengan pasangan anda. Tidak heran jika buku-buku tentang komunikasi pria-wanita kini banyak ditulis dan diterbitkan. Ada yang mengibaratkan pria dari planet Mars dan wanita dari planet Venus. Atau “Man don’t listen and woman can’t read maps (pria tidak mau mendengarkan dan wanita tidak bisa membaca peta) dll. Cara berkomunikasi pria dan wanita memang berbeda. Ini fakta yang tidak terbantahkan. Namun TUHAN punya maksud yang baik dengan adanya perbedaan. IA berkehendak pria dan wanita untuk bersatu (KEJ 2:24).
Sastrawan
George Bernard Shaw berkata, “Masalah terbesar dalam berkomunikasi adalah ilusi
bahwa kita sudah berkomunikasi.” Hal ini tepat sekali menggambarkan masalah
komunikasi yang sering dialami oleh pria dan wanita. Misalnya, para istri
sering kali kesal karena suaminya tidak bisa membaca sinyal-sinyal yang ia
berikan. Merekapun menuduh kaum pria tidak perhatian. Sebaliknya, para suami
yang biasanya sudah merasa puas saat mereka memberi jawaban atau solusi, akan
bingung saat melihat istrinya masih juga ngambek. Padahal letak masalahnya
adalah “karena“para wanitakadang bicara bukan untuk mencari solusi,
melainkan hanya untukberbagi perasaan”. Sedang para “pria justru sebaliknya”,
mereka “berusaha menyimpan emosi mereka saatsedang bicara”.
Tapi,
tentu bukan berarti kaum pria dan wanita akan selamanya “tidak nyambung”.
Justru Tuhan ingin pria dan wanita bersatu karena dari situlah kita bisa
belajar saling mengasihi (EF 5:33). Saat kita mengasihi, maka kita akan
berusaha untuk memberi, bukan hanya menerima dan menunggu. Ini juga yang harus
kita lakukan agar komunikasi dengan pasangan dapat berlangsung dengan baik.
Bukan memaksa pasangan mengikuti cara kita, tapi kitalah yang harus terus
berusaha memahaminya. (Untuk memahami pasangan, baca dan renungkan selalu
EFESUS 5:22-33, dijamin “TOKCER”)
“Masalah terbesar dalam komunikasi adalah
kita merasa sudah
berkomunikasi
0 komentar:
Posting Komentar