Karena Allahlah yang mengerjakan didalam kamu baik kemauan
maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya
Filipi 2:13
Setiap orang tentu memiliki tujuan yang berbeda dalam mengerjakan sesuatu. Mayoritas orang berorientasi kepada upah. Karena sibuk mencari upahlah orang-orang bekerja dengan giat sampai tak kenal waktu. Bahkan sering kita jumpai banyak orang yang terlalu menuntut upah termasuk dalam melakukan pekerjaan Tuhan. Namun hal ini tidak berlaku bagi Paulus. Sebagai penginjil, Paulus berbeda dengan penginjil-penginjil lain di zamannya. Paulus mekakukan pekerjaan Tuhan tanpa memperhitungkan upah dalam pekerjaannya itu (I KOR 9:8). Itulah yang disebut dengan kerelaan (melakukan sesutu tanpa menuntut suatu imbalan).
Teladan
kerelaaan juga dapat kita lihat dari kisah seorang wanita yang mengurapi Tuhan
Yesus. Ketika Yesus berada di Betania, datanglah seorang wanita dengan membawa
buli-buli pualam berisi minyak narwastu yang mahal harganya. Kemudian, ia mencurahkan
minyak itu dan mengurapi kepala Yesus. Tidak ada seorangpun yang menyuruh
wanita itu untuk berbuat demikian. Semua bersumber dari inisiatifnya sendiri.
Roh kerelaanlah yang membuat wanita ini berani melakukan hal demikian.
Abraham Lincoln
mengatakan, “Nothing in this world is impossible to a willing heart”
Tidak ada hal
yang mustahil ketika kita memiliki kemauan. Willing Heart berbicara tentang roh
yang rela. Mazmur 51:14 menulis, raja Daud dengan khusus meminta kepada Tuhan,
“Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan
lengkapilah aku dengan roh yang rela”
Allah memberikan
kepada setiap anak-anak-Nya roh yang rela. Rela dipakai sebagai alat Tuhan dan
rela untuk terus-menerus diperbaharui oleh Firman-Nya. Kerelaan bersumber dari
Roh Kudus yang hidup dalam kita. Ketika kita rindu untuk dipakai Tuhan, tentu
kita akan menyerahkan diri dengan segenap hati dan pikiran agar hidup kita
dipakai menjadi alat-Nya. Seseorang yang memiliki roh yang rela akan
mengerjakan segala sesuatu perkerjaan dengan hati yang bersukacita tanpa
bersungut-sungut. Mari kita melayani DIA
dengan hati yang rela.
0 komentar:
Posting Komentar