IBRANI
10:19–27
Pertanyaan
renungan:
1.
Sikap hati seperti apa yang perlu kita
miliki saat menghadap kepada Allah? (ayat 22)
2.
Mengapa harus berpegang teguh pada
pengakuan tentang pengharapan kita? (ayat 26 – 27)
Pengajaran:
Setelah
kita percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita
memiliki pengharapan yang baru karena, Yesus memberikan hidup yang kekal. Oleh
karena itu berikan diri untuk dikuduskan oleh darah Yesus, sehingga kita
menerima penggenapan janji–janji Tuhan. Namun hati-hati, iblis tidak pernah
tinggal diam, ia akan memakai segala cara untuk menghancurkan rencana Tuhan
atas hidup kita. Rasul Petrus berkata,
“Sadarlah dan berjaga–jagalah! Lawanlahmu si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum–aum untuk mencari orang yang dapat di telannya.
Lawanlah dia dengan iman yang teguh. Sebab kamu tahu bahwa semua saudaramu di
seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama” (I Petrus 5:8–9). Itu sebabnya
Tuhan mengingatkan kita melalui Firman-Nya bahwa kita harus memiliki hati yang
tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh. Perlindungan Tuhan atas hidup kita
selalu nyata, tetapi hanya hati yang tulus dan iman yang teguh sajalah yang
dapat bertahan terhadap godaan setan. Jadi kita harus selalu menjaga hati kita agar
tetap setia kepada Tuhan lewat tertanam dalam gereja lokal dan komsel agar
saling mendorong dalam kasih dan pekerjaan baik (ayat 24–25). Ingatlah bahwa Yesus telah membuka jalan yang
baru dan hidup yang baru, agar kita tidak lagi hidup dalam dosa tetapi dalam
kebenaran Tuhan. Sudahkah kita memiliki hati yang tulus dan murni dihadapan
Tuhan ?
0 komentar:
Posting Komentar