Kamis, 23 April 2015

FIRMAN TUHAN HARI INI KAMIS 23 APRIL 2015 ROMA 5:1-5, MAZMUR 119:71


   TANPA STRES?

RHEMA APA YANG SAUDARA DAPAT DARI BACAAN DI ATAS:
1. ..............................................................................................
2. ..............................................................................................
Pengajaran:

Mungkinkah seseorang hidup tanpa stres? Nampaknya hal itu adalah harapan yang
tidak realistis. Memang kita semua sangat mengharapkan kehidupan yang penuh
kelegaan, namun karena kita hidup di dalam dunia yang penuh penderitaan ini,
setiap hari kita akan diperhadapkan dengan tantangan. Larry Crabb, dalam bukunya
Inside Out, menyatakan bahwa kita memperolah kelegaan yang sepenuhnya dari
kesukaran hidup hanyalah bila kita berada dengan Yesus di surga. Sebelum hal itu
terjadi, sebenarnya kita semua masih mengalami kesusahan. Namun sayangnya
banyak orang-orang Kristen masa kini justru berusaha melarikan diri dari masalah
mereka. Beberapa orang menjadi putus asa dan kecewa terhadap Allah yang seolaholah
berdiam diri, sementara mereka telah berdoa, bergumul, dan mempercayai
janji-janji-Nya, tetapi tidak terjadi perubahan apa-apa. Sebagai orang percaya, kita
mengharapkan mujizat akan terus menerus terjadi dalam hidup kita. Tetapi apakah
itu yang menjadi maksud dan kehendak Allah dalam kehidupan kita?. Mari kita
lihat apa yang dirasakan oleh semua orang yang menderita dalam Roma 5:3-4. Rasul
Paulus manulis, “Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita
tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan
menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan”. Paulus
memaparkan pernyataanya tentang keuntungan yang dapat kita ambil dari
penderitaan dengan berkata, “Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita.”
Tentu saja ia tidak menyuruh untuk menyambut penderitaan dengan sukacita secara
harafiah, namun ia mendorong kita untuk bersukacita atas kuasa dan kemuliaan
Allah yang dinyatakan dalam penderitaan itu. Lihatlah hasil akhir, bukan proses yang
menyakitkan itu. Pemazmur menyatakan, “Bahwa tertindas itu baik bagiku,
supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu” (Mazmur 119:71). Pemazmur sangat
menyadari bahwa di dalam tekanan hidup, Allah sedang mengajar kita untuk berpaut
kepada-Nya. Ijinkan Allah berkarya dalam hidup kita.

0 komentar:

Posting Komentar