Manusia tidak berdaya mengatasi masalahnya tanpa
Allah, karena manusia tidak mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan dirinya
sendiri dari dosa.Betapapun kerasnya seseorang berusaha, tidak ada orang yang
dapat hidup dengan sempurna.
Kita bukan hanya tidak mampu hidup dalam ketaatan
pada perintah-perintah Allah, tetapi kita juga bertanggung jawab kepada Allah
atas dosa pribadi kita. Dosa adalah hal yang sangat mengerikan bagi Allah. Jika
seseorang didenda Rp 100,000,- atas satu kejahatan, maka kita akan menganggap
kejahatan itu tidaklah terlalu serius.
Namun dipihak lain, jika ada orang yang dihukum
seumur hidup, maka semua orang akan tahu bahwa kejahatan yang serius telah
diperbuatnya. Kejahatan yang seserius, apakah dosa itu?
kesempatan kepada Adam dan Hawa untuk tidak berdosa
dan mereka melanggarnya, jadi lupakan saja mereka semuanya”. ”Kabar baik” itu
adalah bahwa Allah adalah kasih. Kasih-Nya menyebabkan Dia membuat suatu jalan
bagi manusia untuk kembali kepada
kedamaian, persekutuan dan persahabatan dengan Allah. Dosa tidak sama
harganya dengan Rp 100,000,- atau hukuman seumur hidup. Allah berkata bahwa
upah dosa adalah maut-kematian yang kekal (Roma
6:23). Jika kita menyadari betapa seriusnya Allah memandang dosa, maka kita
akan tahu betapa mengagumkannya semua yang telah Tuhan Yesus lakukan bagi kita.
Solusi Allah atas dilema dari dosa manusia adalah
sebuah penggantian. Haruslah ada seseorang yang tidak berdosa yang mau “berada
diposisi” atau menjadi “pengganti”umat manusia. Tidak ada yang memenuhi syarat.
Semua manusia disemua benua, dalam semua ras ,dan dalam semua kepercayaan telah
tercemar oleh dosa. Anda tahu, sama seperti seorang penjahat tidak bisa masuk
ke dalam penjara untuk menggantikan pencuri lainnya, atau seorang pembunuh
tidak bisa dihukum untuk kepentingan pembunuh lainnya,maka seorang pendosa
tidak bisa mengambil alih hukuman dari pendosa lainnya.
Sekarang kita tiba pada inti dari pemberitaan ini.”Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Dia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh
3:16).
Allah bisa saja memalingkan muka-Nya dari manusia.
Dia bisa saja berkata, ”Aku telah memberikan
Yesus Anak Allah, yang tidak berdos menjadi pengganti
yang sempurna bagi dosa-dosa semua manusia.
“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya
menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2Kor
5:21). Yesus
dilahirkan sebagai manusia, ini adalah misteri yang melampaui pemahaman
manusia. Yesus sepenuhnya adalah Allah dan juga sepenuhnya manusia. Nama-Nya
berarti ”Juruselamat” atau “Penyelamat”. Yesus adalah Allah didalam tubuh
manusia atau “Allah beserta kita”. ”Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung
dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia “Immanuel” yang berarti : Allah menyertai kita (Mat 1:23).
Kata malaikat mengenai Maria ibu Yesus, ”Ia akan
melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dia-lah
yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Mat 1:21).
Yesus hidup sebagai manusia dibumi hanya selama 33 tahun
lebih, dan selama waktu itu Dia telah memperlihatkan siapa Allah itu.
“…Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia yang
berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang
dikuasai iblis, sebab Allah menyertai Dia”
(Kis 10:38). Seluruh
kehidupan-Nya adalah baik dan sempurna. Dia tidak pernah berdosa, Dia
menjangkau dan mengampuni orang lain, Dia menyembuhkan orang sakit.
Berkali-kali Alkitab membuat pernyataan seperti, ”…banyak orang mengikut Yesus,
dan Ia menyembuhkan mereka semuanya”(Mat
12:15).
Yesus tidak hanya datang untuk menjalani kehidupan
yang sempurna dengan melakukan kebaikan dan menolong orang lain. Dia datang
untuk mengambil alih dosa semua manusia yang pernah hidup, termasuk Anda dan
Saya.
Tujuh ratus tahun sebelum Yesus benar-benar datang
dalam tubuh manusia, seorang nabi bernama Yesaya telah menjelaskan mengenai apa
yang akan Yesus lakukan. Ia berkata, ”Ia dihina dan dihindari orang, seorang
yang penuh dengan kesengsaraan dan biasa menderita kesakitan. Ia sangat dihina,
sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk
hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kita-lah yang ditanggungnya dan
kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul
dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia
diremukan oleh karena kejahatan kita, ganjaran yang mendatangkan keselamatan
bagi kita ditimpakan kepada-Nya dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh (Yes 53:3-5).
Ketika Yesus dipukul dan sebuah mahkota duri
ditancapkan pada kepala-Nya, orang-orang tidak menyadari bahwa Dia sedang
menderita bagi dosa-dosa dunia. Mereka mengira Dia ”ditindas Allah”, bahwa Dia
telah melakukan kejahatan dan bahwa sekarang Allah sedang menghukum-Nya.
Tentu saja, Yesus tidak melakukan kejahatan. Tidak,
”Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukan oleh karena
kejahatan kita”. Yesus menjadi pengganti kita. Dosa-dosa kita-lah yang
memaku-Nya disalib. Menurut keadilan Allah,karena kita semua telah berdosa kita
layak menerima salib dan hukuman dosa. Tetapi Yesusu telah menggantikan kita.
Inilah Injil, dasar keselamatan kita. Perbuatan baik
kita, sikap baik kita, usaha-usaha kita untuk melakukan perbuatan agama yang
baik sama sekali tidak cukup. Kita tidak bisa menyelamatkan diri kita dengan
perbuatan baik. Yesus membangun sebuah dasar yang terpercaya dan lengkap untuk
kehidupan kekal. Dengan mati dikayu salib, Dia telah menanggung upah dosa yakni
maut, dan kemudian bangkit dalam kemenangan.
Puji
Tuhan! Yesus tetap hidup hari ini. Paulus menyimpulkan Injil dengan cara ini,
”Kristus telah mati karena dosa-dosa kita …..telah dikuburkan, dan bahwa Dia
telah bangkit pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (1Kor 15:3-4). Kesimpulannya adalah dosa-dosa anda tidak menjadi masalah
lagi. Yesus telah membuangnya “satu kali untuk selamanya” (Ibrani 9:26,28). Yohanes Pembaptis menyatakan bahwa Yesusu adalah
Anak Domba Allah yang “menghapus dosa dunia” (Yoh 1:29).
Kabar baiknya adalah bahwa Yesus berhasil. Dia telah
melakukannya. Dosa-dosa kita tidak ada lagi. Masalahnya bukan lagi berurusan
dengan dosa-dosa kita. Sekarang pertanyaannya adalah apa yang kita lakukan
mengenai Yesus. “Jika kita punya Yesus, kita beroleh hidup yang kekal, tetapi
tanpa Kristus, kita tetap terhilang” (Yoh
3:36 ; 5:24).
0 komentar:
Posting Komentar