Senin, 05 Agustus 2013

ARTIKEL ROHANI ALLAH TELAH MENYELESAIKAN BAGIAN-NYA UNTUK ANDA

Manusia tidak berdaya mengatasi masalahnya tanpa Allah, karena manusia tidak mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan dirinya sendiri dari dosa.Betapapun kerasnya seseorang berusaha, tidak ada orang yang dapat hidup dengan sempurna.

Kita bukan hanya tidak mampu hidup dalam ketaatan pada perintah-perintah Allah, tetapi kita juga bertanggung jawab kepada Allah atas dosa pribadi kita. Dosa adalah hal yang sangat mengerikan bagi Allah. Jika seseorang didenda Rp 100,000,- atas satu kejahatan, maka kita akan menganggap kejahatan itu tidaklah terlalu serius.



Namun dipihak lain, jika ada orang yang dihukum seumur hidup, maka semua orang akan tahu bahwa kejahatan yang serius telah diperbuatnya. Kejahatan yang seserius, apakah dosa itu?
kesempatan kepada Adam dan Hawa untuk tidak berdosa dan mereka melanggarnya, jadi lupakan saja mereka semuanya”. ”Kabar baik” itu adalah bahwa Allah adalah kasih. Kasih-Nya menyebabkan Dia membuat suatu jalan bagi manusia untuk kembali kepada kedamaian, persekutuan dan persahabatan dengan Allah. Dosa tidak sama harganya dengan Rp 100,000,- atau hukuman seumur hidup. Allah berkata bahwa upah dosa adalah maut-kematian yang kekal (Roma 6:23). Jika kita menyadari betapa seriusnya Allah memandang dosa, maka kita akan tahu betapa mengagumkannya semua yang telah Tuhan Yesus lakukan bagi kita.
Solusi Allah atas dilema dari dosa manusia adalah sebuah penggantian. Haruslah ada seseorang yang tidak berdosa yang mau “berada diposisi” atau menjadi “pengganti”umat manusia. Tidak ada yang memenuhi syarat. Semua manusia disemua benua, dalam semua ras ,dan dalam semua kepercayaan telah tercemar oleh dosa. Anda tahu, sama seperti seorang penjahat tidak bisa masuk ke dalam penjara untuk menggantikan pencuri lainnya, atau seorang pembunuh tidak bisa dihukum untuk kepentingan pembunuh lainnya,maka seorang pendosa tidak bisa mengambil alih hukuman dari pendosa lainnya.

Sekarang kita tiba pada inti dari pemberitaan ini.”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Dia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16).
Allah bisa saja memalingkan muka-Nya dari manusia. Dia bisa saja berkata, ”Aku telah memberikan

Yesus Anak Allah, yang tidak berdos menjadi pengganti yang sempurna bagi dosa-dosa semua manusia.

“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2Kor 5:21). Yesus dilahirkan sebagai manusia, ini adalah misteri yang melampaui pemahaman manusia. Yesus sepenuhnya adalah Allah dan juga sepenuhnya manusia. Nama-Nya berarti ”Juruselamat” atau “Penyelamat”. Yesus adalah Allah didalam tubuh manusia atau “Allah beserta kita”. ”Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan  seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia “Immanuel” yang berarti : Allah menyertai kita (Mat 1:23).

Kata malaikat mengenai Maria ibu Yesus, ”Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dia-lah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Mat 1:21).

Yesus hidup sebagai manusia dibumi hanya selama 33 tahun lebih, dan selama waktu itu Dia telah memperlihatkan siapa Allah itu. “…Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis, sebab Allah menyertai Dia” (Kis 10:38). Seluruh kehidupan-Nya adalah baik dan sempurna. Dia tidak pernah berdosa, Dia menjangkau dan mengampuni orang lain, Dia menyembuhkan orang sakit. Berkali-kali Alkitab membuat pernyataan seperti, ”…banyak orang mengikut Yesus, dan Ia menyembuhkan mereka semuanya”(Mat 12:15).

Yesus tidak hanya datang untuk menjalani kehidupan yang sempurna dengan melakukan kebaikan dan menolong orang lain. Dia datang untuk mengambil alih dosa semua manusia yang pernah hidup, termasuk Anda dan Saya.

Tujuh ratus tahun sebelum Yesus benar-benar datang dalam tubuh manusia, seorang nabi bernama Yesaya telah menjelaskan mengenai apa yang akan Yesus lakukan. Ia berkata, ”Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh dengan kesengsaraan dan biasa menderita kesakitan. Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kita-lah yang ditanggungnya dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukan oleh karena kejahatan kita, ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh (Yes 53:3-5).

Ketika Yesus dipukul dan sebuah mahkota duri ditancapkan pada kepala-Nya, orang-orang tidak menyadari bahwa Dia sedang menderita bagi dosa-dosa dunia. Mereka mengira Dia ”ditindas Allah”, bahwa Dia telah melakukan kejahatan dan bahwa sekarang Allah sedang menghukum-Nya.

Tentu saja, Yesus tidak melakukan kejahatan. Tidak, ”Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukan oleh karena kejahatan kita”. Yesus menjadi pengganti kita. Dosa-dosa kita-lah yang memaku-Nya disalib. Menurut keadilan Allah,karena kita semua telah berdosa kita layak menerima salib dan hukuman dosa. Tetapi Yesusu telah menggantikan kita.

Inilah Injil, dasar keselamatan kita. Perbuatan baik kita, sikap baik kita, usaha-usaha kita untuk melakukan perbuatan agama yang baik sama sekali tidak cukup. Kita tidak bisa menyelamatkan diri kita dengan perbuatan baik. Yesus membangun sebuah dasar yang terpercaya dan lengkap untuk kehidupan kekal. Dengan mati dikayu salib, Dia telah menanggung upah dosa yakni maut, dan kemudian bangkit dalam kemenangan.

Puji Tuhan! Yesus tetap hidup hari ini. Paulus menyimpulkan Injil dengan cara ini, ”Kristus telah mati karena dosa-dosa kita …..telah dikuburkan, dan bahwa Dia telah  bangkit pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (1Kor 15:3-4). Kesimpulannya adalah dosa-dosa anda tidak menjadi masalah lagi. Yesus telah membuangnya “satu kali untuk selamanya” (Ibrani 9:26,28). Yohanes Pembaptis menyatakan bahwa Yesusu adalah Anak Domba Allah yang “menghapus dosa dunia” (Yoh 1:29).

Kabar baiknya adalah bahwa Yesus berhasil. Dia telah melakukannya. Dosa-dosa kita tidak ada lagi. Masalahnya bukan lagi berurusan dengan dosa-dosa kita. Sekarang pertanyaannya adalah apa yang kita lakukan mengenai Yesus. “Jika kita punya Yesus, kita beroleh hidup yang kekal, tetapi tanpa Kristus, kita tetap terhilang” (Yoh 3:36 ; 5:24).

0 komentar:

Posting Komentar