Sabtu, 20 September 2014

FIRMAN TUHAN HARI INI SABTU 20 SEPTEMBER 2014 1 SAMUEL 4:1-1


    NON SEQUITUR

Pertanyaan Renungan:

1. Dari bacaan hari ini kita melihat bahwa Israel kalah melawan bangsa Filistin.
Apa sebabnya? (1SAM 4:5-10......1SAM 2:12-17, 22-25......1SAM 4:11 )

2. Kebenaran apa yang sdr dapat dari peristiwa diatas?

Pengajaran:

“Mengapa Tuhan membuat kita kalah?” Itulah pertanyaan orang Israel ketika
mereka dikalahkan oleh bangsa Filistin. Memang Israel kemudian menyadari bahwa,
kekalahan mereka adalah karena Tuhan tidak menyertai mereka dalam peperangan
itu. Tapi bukannya bertobat, mereka justru bertindak konyol dengan membawa
Tabut Perjanjian (Tabernakel) ke medan perang. Mereka berpikir bahwa dengan
adanya Tabut Perjanjian di tengah–tengah mereka, pastilah Allah akan memberikan
kemenangan seperti yang sudah-sudah. Padahal tidak selalu demikian. Ada
ungkapan yang dikenal bangsa Romawi yaitu, “NON SEQUITUR” yang artinya “TIDAK
MENGIKUTI”. Maksudnya, kondisi A tidak selalu akan di ikuti dengan kondisi B. Dua
buah kondisi tidak ada hubungannya dan tidak biasa dihubung-hubungkan. Inilah
yang tidak dipahami oleh orang Israel. Allah memberi mereka kemenangan dalam
peperangan berkenaan dengan kedaulatan-Nya dan kekudusan-Nya, serta ketaatan
mereka sebagai umat-Nya. Bukan semata karena keberadaan Tabut Perjanjian. Jadi
meskipun mereka membawanya ke medan perang, itu tidak akan mengubah apapun,
karena masalahnya ada pada dosa mereka dihadapan Tuhan. Kekalahan yang tragis
adalah pentunjuk bahwa IA tidak berkenan pada hidup mereka. Allah tidak bisa di
atur-atur, dipaksa apalagi dicobai. Orang Kristen sering melakukan hal yang mirip
dengan apa yang dilakukan Israel. Kadang kita “Memaksa” Allah dengan mengklaim
janji Firman tertentu untuk menyelesaikan masalah kita. Kita yakin bahwa Allah
tidak akan mempermalukan diri-Nya sendiri dengan tidak menggenapi janji-Nya.
Sama halnya seperti bangsa Israel yang berpikir bahwa Allah tidak mungkin
membiarkan mereka kalah karena Tabut Allah ada bersama mereka. Sesungguhnya
ini pemahaman yang keliru. Allah bukan pelayan yang bisa kita paksa menurut
keinginan kita. Keyakinan kita tentang kedaulatan, kasih, keadilan Allah seharusnya
mengajar kita berserah, bukan sebaliknya memaksa-Nya untuk mengikuti kemauan
dan rencana kita. Jadi, kuduskanlah Yesus Kristus di hati kita sebagai Tuhan (1PET3:15A)

0 komentar:

Posting Komentar