MEMBACA, MERENUNGKAN DAN MELAKUKAN
Hakim - hakim 11 : 29 – 33.
Mari kita belajar bagaimana Tuhan sangat menghargai
dan peduli terhadap niat umat-Nya yang percaya dan andalkan kekuatan Kuasa-Nya
bahkan “Mau mengikat dirinya dengan Tuhan dalam perjanjian sebagai suatu tanda
kesungguhan / keseriusan / tekad” artinya Tuhan lihat perjanjian saya kepada
mu sebab hanya Tuhan saja yang maha mampu untuk menolong atau mensukseskan
saya.
I. …
a. Setelah Yefta dihinggapi oleh Kuasa Roh
Allah, kuasa dari sorga yang tidak mampu dikalahkan oleh kekuatan kuasa
di kolong langit ataupun kuasa-kuasa yang dilangit tidak dapat mengalahkan Kuasa
Roh Allah yang menghinggapi Yefta.
b. Setelah Yefta menjalani seluruh wilayah menuju daerah
bani Amon, maka secara manusiawi Yefta harus mengakui bahwa Yefta membutuhkan
kekuatan Tuhan Allah Israel
a)
Sebagai bukti kesungguhan dan tekadnya mengandalan Tuhan
Allah Israel maka Yefta berjanji / bernazarkepada Tuhan sebagai berikut:
·
Jika Tuhan sungguh-sungguh menyerahkan
bani Amon kedalam tangan kekuasaan Yefta, maka saya berjanji kepada Tuhan.
·
Pada waktu saya kembali dari peperangan ini, maka apa
yang pertama keluar dari pintu rumahku untuk menemui saya, akan menjadi
kepunyaan Tuhan dan akan saya persembahkan sebagai korban bakaran.
b. Terbukti bahwa Tuhan Allah Israel sangat bangga
dengan Umat-umat-Nya yang memiliki mental pahlawan dan prinsip yang kuat yakni
“Mengandalkan Tuhan satu-satunya penentu akhir terhadap segala sesuatu yang
kita kerjakan” dan Yefta menangkan dan taklukkan bani Amon secara mutlak.
·
Pertanyaan: Apakah sulit dan
berbelit-belit bagi Tuhan Allah untuk menjawab dan melakukan apa yang Yefta atau
saudara dan saya minta dalam perjanjian atau dalam bernazar?
II. Perhatikan dan Renungkan: Hakim – hakim 11 : 34 – 36.
a. Bagaimana sikap hati dan prinsip hidup yang dimiliki
Yefta:
·
Yefta hanya memiliki satu-satunya anak dan anaknya
perempuan.
·
Yefta tidak bisa mundur / pengecut karena ia telah
berjanji / bernazar dihadapan Allah yang Maha Kuasa.
·
Sebagai seorang ayah, hatinya hancur dan Yefta katakana
anakku engkau telah mencelakakan aku.
·
Pertanyaan: Bagaimana jika saudra dan
saya ada pada posisi Yefta? Bukankah kita sering dan sengaja melupakan dan melalaikan janji / nazar kita setelah
ditolong Tuhan?
b b. Perhatikan sikap anak perempuan Yefta:
·
Roh Allah pasti menguasai anak Yefta untuk meneguhkan hati dan prinsip ayahnya.
·
Anak perempuan Yefta ingatkan ayahnya bahwa “Tuhan
telah memberikan kemenangan yang besar untuk ayah yakni bani Amon telah
dikalahkan / ditaklukkan oleh ayah karena Tuhan yang melalukannya.
·
Ayah harus berbuat kepadaku atau saya anak mu seperti
yang ayah telah ucapkan kepada Tuhan Allah yang telah melakukan
atau menjawab permohonan ayah.
0 komentar:
Posting Komentar