Kejadian 2 : 21 – 23.
MEMBACA,
MERENUNGKAN DAN MELAKUKAN
I. Tidak ada alasan untuk seorang laki - laki atau pun perempuan
membanggakan diri bahwa ia laki - laki lebih dari seorang perempuan ataupun
sebaliknya.
a. Perempuan diciptakan untuk
melengkapi rancangan Allah melalui kebutuhan seorang laki - laki yang telah ditetapkan Tuhan (I Kor 11:8–9)
b. Laki - laki hanya dapat dihibur
atau dimengerti atau dipuaskan tubuh jiwanya oleh perempuan, karena tulang
rusuk yang melindungi organ tubuh yang vital yakni jantung, paru-paru dan hati,
salah satunya diambil untuk membangun perempuan.
c. Roh seorang laki - laki akan mengalami kekuatan karena kebenaran
oleh ketaatan dan dukungan seorang perempuan yang malakukan Firman Tuhan
II. Seorang laki - laki harus menyadari dan mengakui bahwa ia tidak
bisa hidup tanpa kehadiran seorang penolong yang tepat dan benar.
a a. Perempuan dibangun dari
tulang rusuk itulah sebabnya ia ditetapkan sebagai penolong.
b. Perempuan adalah penolong
dan pendoa atau tiang doa dan penopang suami dan penghibur dan perisai suami.
c. Pertanyaan: Apakah sebagai istri sampai hari ini anda tidak
berfungsi sebagai penolong tetapi
·
Penghambat, penyebab atau
perusak hubungan dan potensi suami dan pencemburu, penggosip, pemikir hal - hal yang negatif
dan pesimis dan berfungsi sebagai
·
Penutup jalur - jalur kebutuhan dan
transparan
atar suami dan dirinya dan antar keluarga atau komunitas dengan dirinya.
III. Perhatikan
dan Renungkan: Kejadian 2 : 24 – 25.
a. Kehidupan kesatuan hati
wajib dibangun dan dimiliki sebagai harta yang terutama dan yang berkenan
kepada Tuhan Allah pencipta.
b b. Jangan membiarkan kehidupan
rumah tangga atau suami dan istri melupakan kehadiran orang - orang tua dan nasehat - nasehatnya akan tetapi
setiap keputusan dalam kehidupan rumah tangga harus merupakan hasil keputusan berdua atau
suami dan istri yang didasari pengertian dan persetujuan yang tulus dari hati
berdua.
c c. Kehidupan rumah tangga atau
sikon suami istri jangan saling menutupi hal - hal yang tidak benar atau hal - hal yang terjadi dimasa
lalu ataupun sifat - sifat yang buruk atau yang
memalukan yang masih sering dilakukan.
·
Jangan malu untuk terbuka dan
saling mengampuni dan saling mendoakan.
·
Hindari merasa lebih baik
dan lebih benar sebab ini adalah penghalang kesatuan hati (I Kor 7:16 & I Kor 11:11–12)
0 komentar:
Posting Komentar