Kejadian 1 : 26 – 28.
MEMBACA, MERENENUNGKAN DAN MELAKUKAN
I. Tuhan sendiri yang merencanakan untuk menciptakan manusia
menurut rupa dan gambar Allah dengan tujuan:
a. a. Berkuasa atas seluruh ciptaan-Nya di darat, laut
dan udara.
b. b. Berkuasa atas seluruh bumi.
c. c. Tuhan menciptakan manusia laki - laki dan perempuan.
II. Tuhan Allah adalah arsitek kehidupan
rumah tangga atau suami istri atau yang kemudian menjadi orang tua atau ayah dan
ibu.
a. a.Tuhan mendasari kehidupan rumah tangga atau suami dan istri dengan berkat yang
dari Tuhan
Allah sendiri.
b. b. Perintah Tuhan Allah yang pertama kepada
manusia laki
- laki dan perempuan atau
suami dan istri yakni rumah tangga ialah:
Beranak
cucu artinya setiap rumah tangga wajib untuk menerima kepercayaan dari Tuhanyaitu
keturunan atau anak - anak laki - laki dan perempuan
·
Bertambah banyak artinya setiap rumah tangga wajib
untuk merencanakan jumlah keturunan yang dikehendaki dan ajukan kehadapan Tuhan
Yesus.
·
Seringkali masing - masing kita berpikir secara manusiawi bahwa kehadiran anak karena pemberian Tuhan sehingga dianggap biasa saja
kehadiran anak
- anak tersebut ataupun
karena faktor seksual atau kebobolan sebab tidak gunakan berbagai alat kontrasepsi atau
KB.
a. c. Maksud dan tujuan Tuhan supaya kita sadari dan akui
bahwa keturunan orang
- orang pilihan-Nya bahwa
manusia ciptaan-Nya semua diberi potensi dan kemampuan untuk berkuasa atas
semua ciptaan-Nya dan taklukan bumi ini. Pertanyaan: Bagaimanakah
pendapat kita perihal beranak cucu dan bertambah banyak dan apakah kita
meyakini betul bahwa kita semua miliki potensi dan kemampuan yang luar biasa
dan juga keturunan kita yang ada sekarang atau yang akan datang!
I. PERHATIKAN DAN RENUNGKAN: Kejadian 1 : 29 – 31.
Betapa dihargai dan dipeduli manusia ciptaan-Nya dan
milik-Nya dan semua yang telah dipersiapkan untuk manusia, diperiksa atau dicek
lagi oleh Tuhan dan ternyata seluruh kebutuhan dan fasilitas untuk
manusia keadaannya “sungguh sangat baik” sesuai ukuran-Nya Tuhan.
·
Pertanyaan: karena sesuai ukuran Tuhan
sikonnya “sungguh sangat baik” apakah ukuran manusia dapat
menyainginya?
0 komentar:
Posting Komentar