Pernahkah anda
memperhatikan seekor elang? Ada keunikan dari hewan ini. Bila anda menempatkan
seekor elang dalam sangkar berukuran 1,8 X 2,4 dan atasnya sama sekali terbuka,
burung tsb walaupun mampu terbang, ia akan tetap tinggal dalam kurungan. Mengapa?
Sebelum memulai terbang, seekor elang harus berlari lebih dulu sejauh 3 sampai
5 meter. Tanpa ruang untuk berlari (memang menjadi kebiasaannya), ia tidak akan
berusaha sedikitpun untuk terbang.
Seekor elang yang
kita anggap sebagai burung yang kuat dan hebat karena kemampuan terbangnya
membelah angkasa, tetapi dalam sekejap menjadi begitu lemah dalam sebuah
sangkar yang kecil bahkan tanpa penutup diatasnya. Bukankah ini sebuah hal yang
aneh?. Kebiasaan lamalah yang begitu kuat terpateri dalam hidupnya, sehingga ia
selalu menunduk ke bawah dan tidak pernah menatap ke atas untuk terbang. Jadi
saat terkurung, ia putus asa, pasrah dan percaya bahwa dirinya tidak akan
terbebas sekalipun ada jalan keluar keatas.
Disadari atau
tidak, hidup orang Kristen seringkali juga demikian. Dalam banyak hal,
seringkali kita lebih suka untuk bergumul dengan masalah-masalah dan keputus asaan
kita dan tidak pernah sadar bahwa apa yang kita butuhkan sebenarnya adalah
memandang ke atas!. Itulah yang terjadi dengan hidup bangsa Israel. Ketika
mereka semua terkepung dan tanpa jalan keluar, hanya satu yang mereka lakukan,
putus asa, menggerutu dan percaya bahwa hidup mereka terkurung. Pikiran mereka
telah lama terbelenggu dengan sikon Mesir. Mata dan pikiran mereka hanya terus
menerus terarah ke Mesir. Mereka lupa satu hal, bahwa diatas mereka ada sebuah
tangan yang kuat yang telah membebaskan mereka dari penindasan dan memimpin
mereka pada sebuah keadaan yang terbaik. Tetapi mereka tidak percaya dan lebih
suka hidup terkurung.
Kebiasaan lama
perlu disingkirkan dari hidup kita. Kekayaan, kedudukan dan relasi yang baik
tidak selamanya bisa menolong kita. Ketika semua jalan tertutup dan kita
terkurung dalam sebuah persoalan, siapa yang kita andalkan? Yakinkah kita bahwa
ketika kita menengadahkan kepala ke atas dan berseru kepada TUHAN maka DIA akan
membuka jalan? Sama seperti TUHAN menolong bangsa Israel, DIA akan menolong
kita juga. DIA akan “membela laut persoalan kita” sampai kita menemukan jalan
keluar
“Arahkan
pandangan ke atas dan berserulah kepada ALLAH!”
“Adakah yang
tidak bisa dilakukan-Nya untuk menolong kita?”
0 komentar:
Posting Komentar